Yuk Kenali Berbagai Istilah Pengadukan Telur di Dunia Baking

istilah pengadukan telur
Ilustrasi medium/firm peaks. Foto: Bake Starters.

Dunia baking ibarat sebuah laboratorium untuk Anda menciptakan keajaiban dari bahan baku yang ada. Salah satu unsur penting di dunia baking adalah telur. Agar Anda lebih baik dalam menciptakan resep baru, Anda perlu mengetahui apa saja istilah pengadukan telur yang umum dilakukan di dunia baking.

Dari Ribbon Stage hingga Stiff Peak, setiap istilah mengungkapkan rahasia di balik tekstur yang sempurna dan kue yang mengembang indah. Mari kita selami lebih jauh mengenai istilah pengadukan telur ini!

Istilah Pengadukan Telur untuk Membuat Kreasi Dapur

Pengadukan telur bukan sekadar mengocok. Di dalam proses mengaduk tersimpan sebuah nilai seni tentang bagaimana udara terperangkap dalam adonan untuk menciptakan kelembutan dan kekenyalan yang diinginkan. Artikel ini akan mengajak Anda untuk lebih mengenal istilah-istilah tersebut.

1. Ribbon Stage

istilah pengadukan telur
Ilustrasi telur dalam ribbon stage. Foto: King Arthur Baking.

Pertama, kita memasuki tahap ribbon stage. Dilansir dari King Arthur Baking, ribbon stage adalah tahapan ketika telur dan gula telah tercampur dengan baik. Menghasilkan warna yang cenderung pucat dengan konsistensi adonan yang sedikit kental.

Tahapan ini juga menjadi indikator bahwa adonan telah cukup diaduk sehingga siap untuk langkah selanjutnya.

Ribbon stage biasanya membutuhkan waktu sekitar 3 hingga 5 menit pengocokan telur dan gula menggunakan mixer listrik.

Agar lebih akurat, gunakan petunjuk visual dengan memperhatikan teksturnya. Ketika campuran sudah mengental signifikan dan hampir seperti busa, maka inilah tanda sudah memasuki ribbon stage.

Ribbon atau ‘pita’ yang dimaksud adalah adonan harus jatuh kembali dalam bentuk jejak yang tebal ketika whisk dari mixer diangkat. Garis-garis pita ini harus tetap tergantung di atas adonan dan terlihat jelas di permukaan selama beberapa saat sebelum perlahan menghilang.

2. Soft Peaks, Istilah Pengadukan Telur dengan Ciri Khas Bentuk Berbusa

Ilustrasi soft peaks. Foto: Simply Scratch.

Istilah berikutnya di dalam tahap pengadukan adalah soft peaks. Soft peaks merujuk pada tahap dalam pengocokan putih telur di mana putih telur mempertahankan bentuknya tetapi puncaknya secara bertahap melengkung ke bawah.

Pada titik ini, putih telur akan tampak berbusa dan memiliki tekstur yang menyerupai krim cukur. Soft peaks sering digunakan dalam berbagai resep, seperti meringue atau soufflé.

Dilansir dari My Pocket Egg, tanda-tanda bahwa telur telah mencapai tahap soft peaks meliputi:

  • Meningkatnya Volume: Putih telur yang dikocok akan meningkat dua atau tiga kali lipat dari volume aslinya.
  • Tekstur Berbusa: Putih telur akan berubah menjadi tekstur berbusa, dengan gelembung-gelembung kecil yang muncul di seluruh permukaan.
  • Bentuk: Ketika dikocok dan dibiarkan selama beberapa waktu, putih telur akan membentuk soft peaks. Bentuknya akan bertahan untuk waktu yang singkat sebelum akhirnya menyebar kembali.
  • Penampilan Mengkilap: Putih telur yang telah mencapai tahap ini akan memiliki penampilan mengkilap setelah proses pengocokan selesai.
  • Penebalan Bertahap: Seiring dengan proses pengocokan, putih telur akan perlahan-lahan mengental dan menjadi lebih stabil.

3. Medium Peak atau Firm Peak

istilah pengadukan telur
Ilustrasi medium/firm peaks. Foto: Bake Starters.

Istilah pengadukan berikutnya dalam dunia baking adalah medium peak atau firm peak. Dilansir dari Bake Starters, adonan pada tahapan medium peak menjadi lebih lembut dan ketika diangkat dengan spatula, adonan akan membentuk kail.

Untuk menguji apakah Anda telah mencapai tahap soft peaks saat mengocok putih telur, Anda bisa melakukan tes sederhana.

Ketika Anda mengangkat pengocok atau mixer dari putih telur, puncak akan terbentuk, tetapi ujungnya akan sedikit melengkung ke bawah. Hal ini menunjukkan bahwa putih telur telah cukup dikocok untuk mencapai tekstur yang ringan dan berongga.

Di sisi lain pada tahapan ini tadonan masih memiliki sedikit kelenturan yang menunjukkan bahwa adonan belum terlalu kaku atau over-beaten.

4. Stiff Peak

Ilustrasi stiff peaks. Foto: Bake Starters.

Seperti namanya, stiff peaks menunjukkan tahap pengadukan putih telur ketika campuran menjadi ‘kaku’ atau sangat kental. Bahkan ketika pengaduk diangkat, puncaknya akan berdiri tegak tanpa melipat ke bawah.

Pada tahap ini, campuran akan halus dan mengkilap, dan puncak atau ujungnya akan berdiri lurus dan mempertahankan bentuknya.

Salah satu cara untuk menguji apakah putih telur Anda siap adalah dengan membalik mangkuk; jika tidak ada yang jatuh/meluncur, artinya adonan sudah memasuki tahap stiff peaks.

Semoga penjelasan mendetail tentang tahapan pengadukan telur ini dapat membuka wawasan Anda dan menambah nilai pada perjalanan baking Anda. Teruslah bereksperimen dan berkreasi. Semoga setiap adonan membawa Anda satu langkah lebih dekat ke hasil yang sempurna!

 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments