Roti Bluder Kentang, Oleh-Oleh Bromo yang Perlu Anda Coba

oleh-oleh bromo

Ada berbagai pilihan alternatif oleh-oleh Bromo bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah yang terkenal dengan wisata alamnya ini. Salah satunya di Kabupaten Pasuruan terdapat pengrajin bernama Harry Kurniawan yang mengolah kentang granola menjadi roti bluder.

Tentu saja selain roti bluder yang dibuat dari kentang sebagai hasil alam primadona pertanian Kabupaten Pasuruan terdapat pula pilihan oleh-oleh Bromo lainnya. Tetapi mari kita lihat dulu seperti apa kentang yang diolah menjadi roti bluder ini.

“Bluder lain kan tidak menggunakan kentang, sementara saya gunakan bahan ini. Bahan yang dipakai juga bukan kentang granola biasa melainkan kentang terpilih berwarna merah sehingga roti yang dihasilkan bertambah empuk,” kata Harry Kurniawan pada acara Bromo Xtravagansa sebagaimana dilansir oleh Tribun Jatim.

Ia menjelaskan mengapa dirinya memilih kentang granola merah dan bukan dari jenis yang biasa. Alasan paling kuat karena pengolahannya tidak membutuhkan waktu lama dan rasanya mirip ubi apabila langsung digoreng biasa.

“Kentang ini ada di Gunung Bromo, Tengger Tosari lalu ada di sebelah Probolinggo,” tuturnya.

Oleh-Oleh Bromo Roti Bluder Kentang

oleh-oleh bromo
Pengusaha UMKM Harry Kurniawan bersama produk Roti Bluder Kentang miliknya. Foto: Tribun Jatim.

Harry melanjutkan kisahnya bahwa dirinya sudah memanfaatkan budidaya kentang merah Tengger Tosari sejak tahun 2021 untuk diolah menjadi produk bakery. Mengapa roti bluder yang dipilih sebab menu ini merupakan salah satu hidangan bakery jadul dan klasik di Indonesia. Tampilan warna kecoklatan dengan bentuk mirip piramida dengan rasanya yang manis mampu menarik siapa saja untuk mencicipi sensasi rasanya.

Oleh-oleh Bromo yang dinamakan Roti Bluder Kentang Bromo ini dibuat dari campuran adonan roti dan kentang dengan ukuran 3:1. Campuran inilah yang menjadikannya lembut. Terdapat enam rasa yang ditawarkan kepada pengunjung kawasan Bromo. Diantara rasa yang ada antara lain coklat dan peanut butter.

Roti bluder kentang Bromo ini bisa bertahan hingga 10 hari apabila berada di kawasan Tengger Bromo. Akan tetapi jika berada di cuaca yang lebih panas maka daya tahannya masih cukup baik mencapai 7 hari. Bahkan bisa bertahan hingga 3 minggu di wilayah tertentu.

“Tidak ada pengawet yang kami gunakan untuk membuat produk roti bluder yang tahan lama, karena kami tidak ingin mengubah rasa. Apabila berada di kawasan Penanjakan Bromo, roti ini bisa bertahan sampai tiga minggu. Sebab di daerah penanjakan lebih dingin udaranya. Jika ingin bertahan sampai dua bulan bisa disimpan di freezer.

Baca juga: Rasakan Bagelen Bloeder Nikmat dari The Wheat

Buah Tangan Bromo Lainnya yang Tak Kalah Menarik

oleh-oleh bromo
Produk Roti Bluder Kentang Bromo. Foto: Tribun Jatim.

Selain memiliki Roti Bluder Kentang Bromo, ada berbagai pilihan alternatif lain bagi Anda yang ingin mencari oleh-oleh unik. Masih dari bahan baku kentang, Harry juga membuat aneka olahan pizza dari tanaman yang masuk kategori umbi-umbian itu.

Keunikan dari pizza dari bahan kentang adalah perpaduan adonan pizza dengan lombok terong khas dari Tosari sebagai pengganti topping paprika. Sebagaimana diketahui, lombok terong juga menjadi salah satu kekayaan hasil bumi di wilayah Bromo.

Kekayaan panen lain yang juga terkenal dari kawasan Wonokitri, Tosari, Kab. Pasuruan adalah Cabai Tengger. Cabai ini berbeda dari yang lain karena warnanya yang merah menyala dan ukurannya lebih besar dibandingkan cabai rawit pada umumnya.

“Cabai Tengger lebih pedas jika dibandingkan dengan paprika. Oleh karena itu saya buang bijinya agar tidak terlalu pedas,” lanjut Harry.

Tidak heran apabila industri UMKM di sekitar Bromo terus berkembang karena pengrajin seperti Harry terus berinovasi menyajikan aneka menu. Selain pizza dan roti bluder kentang, terdapat juga berbagai macam kue seperti kue lidah kucing, macaroni, sampai dengan olahan keripik kentang. Semua ini menambah kekayaan pilihan oleh-oleh Bromo yang ditawarkan kepada para pelancong.

Roti Bluder Kentang Bromo dan aneka olahan baking lain diharapkan menjadi varian favorit baru sebab masih minim buah tangan yang berbentuk produk bakery.

“Sebab mereka yang datang ke Tengger Tosari datang untuk makan kuluban, kembang kol, dan sambal. Sementara oleh-oleh yang mereka pilih kebanyakan di seputar baju, kalau makanan khas masih belum banyak. Saya harap produk bakery ini bisa jadi pilihan oleh-oleh wisatawan,” tutup Harry.

Baca juga: Bluder Tunjungan, Tempat Tepat Berburu Roti Jadul Kekinian

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments