Di Banda Aceh ada kisah tentang pria yang menjadi milyarder dari bisnis roti canai. Ia bernama Zamzani atau akrab dipanggil Tommy sukses berkat usaha Canai Mamak KL.
Sebelumnya, ia bekerja di Malaysia di sebuah restoran khas India. Ketika itu ia belajar langsung dari orang India sampai akhirnya ia sendiri berhasil menguasai teknik pembuatan roti canai khas negeri Bollywood.
“Saat bekerja di Malaysia, saya belajar dengan orang India,” kata Zamzani sebagaimana dikutip oleh iNews. Setelah peristiwa tsunami Aceh pada bulan Desember 2004, dua hari kemudian ia pulang ke kampung halamannya.
Setelah melihat daerah kelahirannya hancur akibat bencana, keinginannya kembali ke Malaysia pun surut. Ia ingin tetap di Aceh untuk membangun perekonomian daerahnya melalui bisnis kuliner.
Gayung pun bersambut. Saat itu seorang sahabatnya memberikan modal sebesar Rp 100 ribu. Uang itu digunakan untuk memulai bisnis roti canai.
Dari modal yang tidak seberapa itu ia belikan bahan-bahan yang diperlukan. Mulai dari tepung sebanyak 2 kg, mentega 1 kg, serta telur. Total belanja kala itu sebesar Rp75 ribu.
“Awal berjualan di gerobak kecil dengan modal Rp100 ribu tanpa toko. Uang itu dari sahabat saya, ketika itu ia berkata, ‘Ayo ini uang Rp100 ribu coba jualan roti canai di kaki lima, kamu kan ahli membuat roti canai dari Malaysia,.” tutur Tommy.
Sementara itu gerobak yang ia gunakan merupakan gerobak bekas orang tuanya dahulu.
“Gerobak itu sudah ada sejak saya belum berangkat ke Malaysia. Sudah ada sejak orang tua saya berjualan,” kisahnya.
Kemudian setelah berjualan beberapa waktu menggunakan gerobak, pada tahun 2005 ia mengembangkan bisnis roti canai miliknya dengan membuka cabang di Jl. Teuku Umar Seutui, NAD.
Menu andalannya adalah canai tari, canai telur, canai durian, canai pisang serta minuman teh tarik. Ditambah lagi resto yang ia buka juga menawarkan mie goreng, nasi briyani dan beraneka ragam jus.
Dari modal Rp100 ribu itu bisnis roti canai yang diawali dari gerobak bekas itu kini berkembang menjadi 2 cabang. Ia juga mempekerjakan 22 orang karyawan.
Nama Canai Mamak KL juga memiliki arti tersendiri.
“Saya belajar dengan orang India dan terinspirasi untuk membuat satu restoran di sini dengan nama Canai Mamak. Canai itu sendiri artinya produk, sementara Mamak artinya India Muslim. Dari situlah sejarah namanya,” ujar Tommy.
Baca juga:
Simak Kisah Bisnis Roti Pria Bojonggenteng Sukabumi Beromset Puluhan Juta Setiap Bulan
Kisah Anak Tukang Becak yang Kini Memiliki 9 Toko Roti. Sungguh Inspiratif!