Pahami Bedanya Oven Konvensional dengan Oven Konveksi
Ada dua jenis oven yang perlu Anda ketahui. Oven rumahan biasanya termasuk ke dalam oven konvensional. Alat ini memiliki sumber panas dari atas dan bawah oven. Sementara itu oven yang digunakan oleh dapur komersial termasuk ke dalam oven konveksi.
Oven konveksi dilengkapi kipas tambahan untuk mendorong dan mensirkulasikan udara panas di sekitar oven. Perangkat ini mampu menciptakan panas yang lebih tinggi sehingga adonan lebih cepat matang merata.
Jika Anda menggunakan oven konveksi untuk resep yang dibuat untuk oven konvensional, Anda perlu menurunkan suhu oven sebesar 25 derajat. Atau pastikan untuk mengecek manual oven Anda agar mengetahui pengaturan yang tepat.
Perhatikan Efek Pemasakan Lanjutan
Ketika Anda mengangkat roti atau kue dari dalam oven, ada istilah yang disebut dengan carry over cooking atau pemasakan lanjutan. Maksudnya setelah adonan dikeluarkan dari oven, proses pemasakan masih berlanjut. Fenomena ini terjadi terutama untuk makanan yang masih ada di dalam panci atau loyang yang sama saat dipanggang di dalam oven.
Agar terhindar dari panggangan yang terlalu matang atau kering, gunakan bantuan indikator visual. Contohnya seperti memperhatikan bagian pinggiran adonan. Apabila berwarna keemasan pada bagian pinggir dan bagian tengah berwarna cerah maka hasilnya adalah roti yang lembut di tengah dan renyah pada bagian pinggir.
Semoga artikel ini membantu khususnya bagi Anda yang hobi membuat atau berbisnis roti dan kue. Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan Anda bisa mengelola suhu oven Anda dengan lebih baik dan menjadi pembuat kudapan yang lebih profesional dan berkualitas.