Perbedaan Japanese Donut dan American Donut, Mana yang Anda Suka?

Donut adalah salah satu kue yang populer di seluruh dunia. Namun, tahukah Anda bahwa ada perbedaan antara Japanese Donut dan American Donut? Meskipun sama-sama terbuat dari adonan yang digoreng dan dilapisi gula atau cokelat, ternyata ada beberapa hal yang membedakan keduanya. Baik dari segi bentuk, rasa, dan bahan. Mari kita simak perbedaan-perbedaan tersebut di bawah ini.

Sejarah Japanese Donut dan American Donut

Dilansir dari berbagai sumber, ada sejarah menarik dari kehadiran dua jenis donut ini. Mari simak lebih lanjut!

Asal Usul American Donut

japanese donut
Ilustrasi donat Amerika. Foto: Max Pixel.

Dilansir dari Tempo.co berjudul, “Sangat Populer, Inilah Asal-Usul Donat,” kudapan ini sudah ada sejak pertengahan abad ke-19. Ditengarai, pertama kali camilan ini muncul di negeri kincir angin, Belanda.

Makanan ini disebut dengan olykoeks atau “kue minyak.” Sementara itu belum ada lubang di bagian tengahnya. Pada awalnya, makanan ini berbentuk bola-bola kue yang digoreng dengan lemak babi dan diisi dengan buah, kacang, atau isian lainnya.

Pada tahun 1847, seorang Kapten Kapal Amerika bernama Hanson Crockett Gregory membuat lubang di tengah adonan olykoeks. Tujuannya agar tidak perlu membuat isian dan agar donat cepat matang sewaktu digoreng. Sejak itu, donat berbentuk cincin menjadi populer di Amerika dan dikenal dengan nama donut atau doughnut.

Dilansir dari The Spruce Eats, catatan awal pertama munculnya kata “donat” dapat ditemukan pada sebuah publikasi terbitan tahun 1809. Publikasi ini berjudul “A History of New York” ditulis oleh Washington Irving.

Memasuki awal 1900, banyak orang menyingkat nama makanan ini menjadi “donut.” Sampai saat ini penyebutan doughnut serta donut cenderung digunakan bergantian oleh penduduk berbahasa Inggris di banyak negara.

Halaman berikut: Sejarah donat Jepang

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments