Belakangan ini, dunia makanan dan minuman semakin dekat dengan teknologi. Salah satu bentuknya adalah peran robot yang semakin besar. Termasuk pada industri roti dan kue. Apakah ini ancaman atau peluang?
Jika dahulu Anda akan membeli makanan atau minuman, Anda harus memanggil waitress atau staff untuk memesan. Namun kini, semakin banyak restoran dan tempat makan yang menggunakan sistem otomisasi.
Menggunakan tablet yang ada di meja, atau memesan terlebih dahulu sebelum dine-in melalui aplikasi kini menjadi pola baru konsumen di industri makanan dan minuman. Anda mungkin juga pernah mendatangi tempat F&B, lalu memilih menu dari layar touchscreen besar dengan sedikit sekali interaksi manusia.
Itulah beberapa contoh semakin besarnya peran robot di masa kini. Robot tidak seperti di film Terminator yang siap menyerang siapa saja. Karena mereka bergerak dan terlibat semakin dekat dengan kehidupan manusia. Mereka dapat berbentuk smartphone, tablet, komputer, atau sistem pesan otomatis.
Siapkah Anda menyambut kehadiran mereka? Apabila Anda bergerak di industri roti dan kue atau makanan lain, bagaimana Anda harus menyikapinya? Simak terus ulasan ini!
Berkenalan dengan Peran Robot Otomatisasi
Otomatisasi pada restoran, dilansir dari webstaurantstore.com adalah, penggunaan alat robotik atau alat otomatis untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan di restoran.
Peran robot memiliki banyak wujud. Mulai dari menyiapkan hidangan sampai mengirimkan makanan kepada tamu. Salah satu contohnya dapat Anda simak pada berita tentang robot bernama ‘Bella’ yang membantu sebuah restoran pizza.
Apakah ini ancaman terhadap peranan manusia? Patut diingat bahwa walaupun kini semakin canggih, robot-robot ini masih memiliki beberapa keterbatasan. Contohnya, alat yang diprogram untuk meracik menu tertentu tetap belum bisa menggantikan peranan seorang chef untuk menyiapkan semuanya dari nol.
Peran Robot yang Dimanfaatkan oleh Restoran
Walaupun saat ini, otomatisasi penuh di industri makanan dan minuman belum terjadi namun beberapa bisnis sudah beradaptasi. Beberapa contohnya antara lain:
- Restoran Little Ceasar’s Pizza yang menggunakan robot untuk membuat pizza
- McDonald’s melakukan eksperimen sistem drive-thru otomatis
- Flippy, si robot pembuat burger di restoran White Castle and CaliBurger
- Mesin peracik kopi berbasis kecerdasan buatan di Starbucks
Apa Manfaat Sistem Otomasi untuk Industri Makanan dan Minuman?
Robot yang bekerja di sebuah restoran dapat membantu kegiatan operasional secara signifikan. Dampaknya bukan hanya akan dirasakan pada bagian tertentu saja, karena pada akhirnya akan berpengaruh pada seluruh aspek bisnis.
Berikut ini terdapat tiga contoh bagaimana peran robot mampu membantu sebuah brand restoran menjalankan bisnisnya dengan inovasi teknologi.
1. Pengiriman Otomatis
Sejak pandemi, layanan pesan antar seolah menemukan masa kejayaannya. Ditambah lagi, kini banyak usaha makanan dan minuman yang dapat dijalankan online dan maraknya jasa layanan antar dari pihak ketiga.
Perkembangan teknologi seperti drone, mobil listrik, dan lainnya semakin membuka peluang baru bagi pelaku industri makanan dan minuman untuk terus berkembang. Memang beberapa teknologi yang disebutkan ini belum sepenuhnya dimanfaatkan di Indonesia.
Namun tentu Anda pasti pernah melihat sebuah drone bukan? Bisa saja nantinya ada sebuah jasa layan antar yang mengantarkan produknya ke hadapan Anda menggunakan drone.
Beberapa contoh lain yang sudah dijalankan di beberapa negara adalah:
- Teknologi Pengantar Pizza Otomatis Tanpa Pengemudi. Belakangan ini, brand pizza terkenal, Domino’s menggandeng perusahaan robotik. Mereka mengembangkan sistem pengantaran pizza otonom. Hasilnya adalah kendaraan otomatis yang mampu membawa pizza dari toko sampai ke tujuan. Makanan di dalamnya terjamin hangat dan segar.
- Robot DoorDash. Jasa pengantaran bernama DoorDash baru-baru ini mengembangkan sistem pengantaran otomatis. Jadi, mereka meluncurkan kendaraan yang mampu membawa sejumlah makanan untuk dikirimkan ke berbagai tempat.
2. Peran Robot yang Membantu Pelanggan Memesan Makanan
Secara umum, kini semakin marak toko makanan yang menggunakan robot untuk mempermudah pelanggan memesan. Sehingga konsumen dapat memesan, membayar, dan mencari layanan yang sesuai oleh diri mereka sendiri.
Beberapa contohnya adalah:
- Kiosks Swalayan. Beberapa brand besar seperti McDonald’s Panera Bread, KFC, dan banyak lagi telah menerapkan kiosks swalayan. Bentuk dari kiosks ini dapat dilihat dengan mudah di lobby atau lorong utama restoran. Kiosks ini memudahkan pembeli untuk memasukkan pilihan pesanan menggunakan layar sentuh berukuran besar, membayar, dan menerima nota. Begitu pesanan selesai, nomor pesanan akan dipanggil dan pembeli dapat langsung mengambil pesanan mereka.
- Alat di Atas Meja. Teknologi ini juga sudah banyak diadaptasi oleh berbagai brand di Indonesia. Bentuk yang paling umum adalah tablet yang diletakkan di atas meja konsumen. Alat ini akan memudahkan pelanggan untuk bertanya, memesan, membayar bahkan sampai bermain game! Lebih jauh lagi, beberapa kiosks bahkan menyediakan kemudahan untuk split bill. Tidak akan ada lagi perdebatan siapa yang harus bayar deh.
- Robot Pengantar Makanan. Ini adalah contoh dari ‘robot’ seperti di televisi. Mereka membawa dan mengantar pesanan ke meja pelanggan. Bahkan dapat membantu pemilik restoran membersihkan meja! Hmm.. Kira-kira di Indonesia sudah ada belum ya robot seperti ini?
Robot yang Membantu Urusan Dapur
Bagaimana dengan urusan dapur? Ternyata berbagai industri makanan dan minuman juga sudah merasakan peran robot di dalamnya. Namun biasanya robot yang bertugas di dapur diprogram untuk melakukan pekerjaan sederhana namun berulang.
Jika diterapkan dengan benar, robot yang ada di dapur dapat mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan untuk memproduksi menu. Sehingga Anda akan lebih mudah untuk mengoptimalkan karyawan sekaligus mengurangi human error.
Beberapa tugas yang umum dilakukan oleh robot yang ada di dapur adalah:
- Membolak-balikkan burger
- Mencampurkan bumbu
- Menyiapkan makanan
- Mengoperasikan penggorengan
- Menjaga konsistensi bahan baku
Namun perlu diingat, walaupun berbagai teknologi ini mampu menghemat waktu, mereka belum mampu menyelesaikan masalah sendiri. Intinya, robot belum memiliki keunikan seperti layaknya manusia.
Contohnya, robot belum mampu membedakan mana bumbu yang sudah busuk atau tidak. Mereka juga belum mampu mengidentifikasi bahan baku hanya dari tampilannya, kecuali jika diprogram untuk itu.
Karena itulah, penting bagi Anda untuk memiliki tim karyawan yang mampu mengelola peralatan otomatis yang ada di sebuah restoran.
Jadi, Apakah Peran Robot Membawa Peluang atau Ancaman?
Pertanyaannya kini, apakah kehadiran robot dengan sistem otomatisasinya bermanfaat? Semua bergantung pada sudut pandang Anda.
Sebab baik manusia maupun robot atau sistem otomatis sama-sama memiliki kelebihan atau kekurangan. Solusi paling tepat adalah dengan menerima perkembangan teknologi tanpa melupakan tenaga manusia.
Manusia tetaplah manusia yang mungkin berpotensi melakukan human error, namun sebuah resep cantik tidak akan tercipta tanpa kreativitas. Begitu pula, sebuah robot mampu menjaga konsistensi bahan baku sesuai dengan petunjuk resep yang telah ditulis oleh chef yang seorang manusia.
Bisa jadi, dunia masa depan adalah ketika peran robot dan manusia saling bahu membahu untuk menciptakan kemajuan bersama.
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda akan menerapkan teknologi semaksimal mungkin di bisnis kuliner Anda?
Baca juga:
Tren Makanan Tahun 2022 yang Disukai Konsumen