Penghuni Lapas Terpadat di Indonesia Mampu Hasilkan 200 Roti Setiap Hari

penghuni lapas terpadat
Warga binaan lapas sedang membuat roti. Foto: Okezone.com.

Semua orang memiliki kesempatan sama untuk berkarya di bidang kuliner termasuk mereka yang menjadi penghuni lapas terpadat di Indonesia. Tak disangka tak dinyana, mereka mampu hasilkan 200 roti per hari! Bagaimana kisahnya?

Dilansir dari Okezone.com, sejumlah narapidana yang menempati Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bagansiapiapi, Riau sekarang memiliki kegiatan positif. Aktivitas tersebut terwujud dalam pembuatan roti. Hal ini adalah hasil dari kerjasama antara Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Matahari Kabupaten Rokan Hilir dengan Lapas Bagansiapiapi.

Dalam kegiatan ini, para penghuni lapas terpadat di Indonesia itu diberikan pelatihan cara membuat roti. Atas kerja sama ini, warga binaan lapas menyambutnya dengan gembira dan antusias.

Menurut Wachid Widodo selaku Kepala Lapas Bagansiapiapi, proses produksi roti menggunakan lahan yang tidak terlalu luas. Namun dari keterbatasan itu rupanya warga binaan lapas mampu menghasilkan 200 roti setiap harinya.

“Kegiatan ini bukan sekedar mengenai angka, tetapi bagaimana manfaatnya. Banyak warga binaan menyampaikan niatnya untuk membuka usaha roti setelah keluar dari sini. Mereka yakin karena pengalaman selama ini roti yang dihasilkan selalu ludes terjual. Harapan saya semoga ilmu yang didapat bisa menjadi bekal sumber nafkah saat bebas,” kata Wachid.

Roti yang diproduksi penghuni lapas terpadat di Indonesia ini banyak diminati warga. “Larisnya penjualan roti menjadi bukti rasanya yang enak. Bahkan mampu menarik perhatian warga binaan lain yang juga banyak menyampaikan keinginannya untuk belajar bagaimana cara membuat roti,” sambung Wachid.

Baca juga: Roti Buatan Binaan Lapas Madiun Dipuji Kakanwil Kemenkumham

“Modal membuat roti didapat dari kerjasama dengan pihak ketiga dengan omset mencapai Rp1,6 juta per hari. Apabila di total, dalam satu bukan kami mampu mendapatkan Rp40 juta lebih,” kata Kepada Seksi Kerja Lapas Bagansiapiapi bernama Yopi Febrianda.

Tentu saja keuntungan yang didapatkan juga dibagikan untuk warga binaan sebagai upah atas kerja keras mereka. Sementara sebagian lain disalurkan kepada negara sesuai aturan hukum.

Pihaknya ingin terus memberikan bantuan agar para penghuni lapas siap untuk mandiri ke depannya.

“Pembinaan narapidana sesungguhnya merupakan tanggung jawab semua pihak. Sejak Kemenkumham, keluarga besar warga binaan, Pemkab Rokan Hilir dan juga seluruh masyarakat,” pungkasnya.

Tentu kabar ini perlu kita dukung. Sebab semua orang bisa menjadi besar melalui bisnis kuliner seperti roti dan kue. Aneka keterampilan dalam membuat berbagai makanan olahan dari gandum ini bisa mengubah taraf hidup orang banyak. Tak terkecuali mereka yang menjadi penghuni lapas terpadat di Indonesia.

Baca juga: Manisnya Pencapaian Kenangan Brands Semanis Rasa Rotinya

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments