Kemudian pada tahun 2014 ia mulai mempelajari bagaimana kondisi pasar yang ada. Ia juga belajar dari orang tua dan didukung sepenuhnya oleh sang istri. Akhirnya Deni mengambil keputusan untuk menjalankan bisnis roti bersama istri.
Ia memulai brand Sari Rasa Bakery awalnya di Bali. Seiring waktu karena pertimbangan istrinya yang ingin tinggal di Ciamis akhirnya mereka memutuskan untuk menjalankan bisnis di Ciamis.
Mereka mulai membuat roti hanya beberapa kilo saja pada awalnya. Itupun persiapannya dilakukan mulai sejak subuh. Setelah itu mereka bekerja sampai jam 9 malam untuk menawarkan roti-roti hasil produksi mereka.
“Awalnya itu kayak sinetron, hehe. Berdua sama istri kecil-kecilan beberapa kilo gitu. Kita produksi dari subuh sampai jam sembilan malem. Jam sembilan malem kita masih keluar buat nawar-nawarin. Ya, gak kenal istirahatlah, yang penting kita bisa produksi, bisa ngejual,” lanjut Deni. “Bayangin anak orang diajak susah, emang kita mulai dari nggak punya apa-apa.”
Baca juga: Kisah Haru Di Balik Kesuksesan Franchise Auntie Anne’s
Rela Menjual Motor Demi Mendapatkan Modal
Kisah kerja keras Deni tidak berakhir sampai di situ saja. Sebab pada tahap awal membangun bisnis ini dirinya rela sampai menjual motor agar menjadi modal usaha. Sebuah keputusan besar yang mungkin tidak semua orang berani melakukannya.
Tapi disinilah buah kerja keras itu mulai terlihat. Ketika seseorang berada di dalam kondisi sulit namun tetap bekerja keras selalu ada jalan keluar yang tak disangka-sangka. Dalam hal ini mereka dipinjamkan oleh seorang tetangga baik hati yang merasa iba melihat mereka berjualan roti dengan jalan kaki.