Peluang dan Tantangan
Lalu bagaimana potensi penerapan sistem otomatis dan teknologi baking di Indonesia? Menurut data dari Asosiasi Pengusaha Roti Indonesia (APRINDO), konsumsi roti per kapita di Indonesia meningkat dari 1,8 kg pada tahun 2015 menjadi 2,6 kg pada tahun 2020.
Selain itu, konsumen Indonesia semakin sadar akan kesehatan dan kualitas makanan, sehingga membutuhkan transparansi bahan dan informasi gizi. Dengan demikian peluangnya di Indonesia cukup besar.
Di sisi lain juga memiliki tantangan tersendiri di Indonesia, seperti biaya investasi yang tinggi, ketersediaan peralatan yang terbatas, kurangnya sumber daya manusia yang terampil, dan regulasi yang belum jelas. Oleh karena itu, toko roti perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebelum memutuskan untuk mengotomatisasi bisnis mereka, seperti skala produksi, jenis produk, target pasar, dan tujuan bisnis.
