Pada tahun 2002, perusahaan ini pindah ke Wisma Central, Jalan Ampang, Kuala Lumpur. Bisnis ini kemudian berhasil berkembang ke wilayah Lembah Klang. Kemudian di tahun yang sama membuka waralaba pertamanya di Malaysia Timur tepatnya Kuching, Sarawak, dan kota-kota lain.
Pada Mei 2004, Rotiboy International Pte Ltd didirikan di Singapura. Antara tahun 2004 dan 2007, Rotiboy telah mengembangkan operasinya ke Singapura, Indonesia, Thailand dan Korea Selatan. Pada tahun 2012, Rotiboy merambah sampai ke Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.
Perjalanan Memasuki Indonesia
Indonesia merupakan negara pertama yang memperoleh hak waralaba untuk memasarkan produk dan merek Rotiboy. Brand ini masuk ke Indonesia tak lepas dari perjalanan seorang wanita bernama Melanie Muhidin yang akrab disapa Lala ke Malaysia. Di sana ia kebetulan mencicipi roti tersebut.
Karena rasanya yang khas, Lala membawa Rotiboy sebagai oleh-oleh untuk keluarga dan tiga sahabatnya. Mereka adalah Noviana Budiman (Nana), Jullie Budiman, dan Liza Marina Sutanto. Keempat sekawan itu kemudian menjadi pemegang franchise master di Indonesia.
Empat orang sahabat wanita ini berusaha mendapatkan hak waralaba Rotiboy di Indonesia dengan menemui sang pemilik merek di Kuala Lumpur. Lala menjadi utusan dari ketiganya untuk berbicara dengan Hiro Tan. Namun, tidak mudah meyakinkan Hiro. Apalagi sebelumnya sudah banyak didatangi oleh orang Indonesia lain yang menginginkan hal serupa.