Ladang Farm: Pertanian Vertikal Modern di Tengah Kota Jakarta

Urban farming semakin berkembang di Jakarta sebagai solusi untuk keterbatasan lahan dan kebutuhan pangan yang terus meningkat. Salah satu contoh yang menonjol adalah Ladang Farm, sebuah fasilitas pertanian modern berbasis hidroponik yang berlokasi di Kelurahan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. Dengan sistem vertikal, Ladang Farm menghadirkan model baru dalam produksi pangan perkotaan.

Konsep Ladang Farm

Ladang Farm dirancang sebagai kebun vertikal dengan rak setinggi 18 meter dan 33.000 lubang tanam. Teknologi hidroponik digunakan untuk menanam sayuran dan herba tanpa tanah, hanya dengan larutan nutrisi dan pengaturan aliran air. Metode ini memungkinkan pemanfaatan ruang yang efisien di area perkotaan padat.

Dengan pendekatan tersebut, Ladang Farm menjadi contoh bagaimana pertanian bisa dijalankan di tengah kota besar. Lokasinya yang berada di kawasan perkotaan juga mendekatkan produsen dengan konsumen, sehingga distribusi lebih singkat dan hasil panen bisa langsung disalurkan ke pasar maupun restoran.

Kapasitas Produksi

Menurut data resmi, Ladang Farm mampu menghasilkan hingga 2 ton sayuran hidroponik setiap bulan. Produksi ini meliputi berbagai jenis tanaman, terutama sayuran daun dan herba yang banyak digunakan di restoran modern.

Jenis tanaman yang dibudidayakan antara lain selada, thai basil, italian basil, mint, hingga shiso atau perilla. Semua hasil panen dipasarkan ke sejumlah restoran di Jakarta, sehingga produk Ladang Farm langsung masuk ke rantai pasok kuliner perkotaan.

Keterlibatan Masyarakat

Keberadaan Ladang Farm tidak hanya berorientasi pada produksi, tetapi juga melibatkan warga sekitar. Sejumlah ibu rumah tangga dari lingkungan sekitar ikut bekerja dalam operasional sehari-hari, mulai dari penanaman, perawatan tanaman, hingga panen. Model ini membuka lapangan kerja baru sekaligus memberikan keterampilan tambahan bagi masyarakat setempat.

Dengan melibatkan warga, Ladang Farm juga menegaskan fungsi sosial urban farming, bukan sekadar sebagai proyek teknologi, melainkan juga sarana pemberdayaan komunitas di perkotaan.

Dukungan Pemerintah

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melihat Ladang Farm sebagai salah satu contoh praktik urban farming yang bisa ditiru. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung sempat meninjau lokasi pada September 2025 dan menyatakan pentingnya mendukung inisiatif seperti ini.

Ladang Farm sejalan dengan Desain Besar Pertanian Perkotaan 2018-2030 yang telah disusun oleh Pemprov DKI. Desain tersebut mencakup program penyediaan sarana produksi, pelatihan, edukasi, hingga kolaborasi dengan berbagai institusi untuk memperkuat ketahanan pangan kota.

Tantangan Operasional

Meskipun berhasil menunjukkan hasil produksi signifikan, Ladang Farm menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah biaya listrik yang cukup tinggi. Sistem hidroponik dan vertikal memerlukan pasokan listrik stabil, terutama untuk pompa air, pencahayaan, dan pendingin ruangan.

Untuk mengatasi hal ini, ada rencana pengadaan panel surya agar operasional bisa lebih hemat energi sekaligus ramah lingkungan. Jika rencana ini terealisasi, Ladang Farm bisa menjadi percontohan pertanian perkotaan berbasis energi terbarukan di Jakarta.

Posisi dalam Ekosistem Urban Farming

Data dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) DKI Jakarta mencatat terdapat lebih dari 5.900 pelaku urban farming dan sekitar 521 kelompok tani di Jakarta. Sebagian besar masih menggunakan skala kecil dengan metode konvensional.

Dalam konteks ini, Ladang Farm menempati posisi unik karena memadukan teknologi, skala produksi menengah, serta distribusi langsung ke sektor restoran. Dengan kapasitas produksi hingga 2 ton per bulan, Ladang Farm menunjukkan bahwa urban farming bisa memberi kontribusi nyata terhadap pasokan pangan kota.

Manfaat yang Dihasilkan

Ladang Farm memberikan beberapa manfaat yang dapat diamati secara langsung:

  • Menyediakan pasokan sayuran segar untuk restoran di Jakarta.

  • Mengurangi ketergantungan pada distribusi jarak jauh.

  • Memberikan lapangan kerja bagi warga sekitar.

  • Menjadi model urban farming modern yang dapat direplikasi di wilayah lain.

Dengan pencapaian ini, Ladang Farm menjadi salah satu contoh konkret bagaimana pertanian modern bisa berjalan di tengah keterbatasan lahan perkotaan.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments