Kroisan atau Kwasong: Bagaimana Cara Tepat Membaca Croissant?

kroisan kwasong

Roti croissant asal Prancis kini menjadi salah satu makanan favorit anak muda di Indonesia. Namun, cara pengucapan kata “croissant” seringkali menjadi perdebatan. Ada yang menyebutnya “kroisan”, ada pula yang ala-ala Prancis, “kwasong.” Lalu mana yang benar?

Agar Anda tidak bingung lagi, yuk simak cara penyebutan kudapan pastry lezat ini!

Ahli Bahasa: Pelafalan yang Tepat Adalah “Kroisan”

Guru besar ilmu linguistik Universitas Gadjah Mada (UGM), I Dewa Putu Wijana, menjelaskan bahwa pelafalan yang sesuai dengan aturan Bahasa Indonesia adalah “kroisan”. Ia menegaskan bahwa jika sebuah kata sudah diintegrasikan ke dalam Bahasa Indonesia, maka pengucapannya harus mengikuti aturan bahasa tersebut.

“Pelafalan bakunya kalau sudah diintegrasikan ke dalam bahasa Indonesia ya kroisan,” ujarnya sebagaimana dilansir dari Kompas.com (01/05/2023).

Namun, Wijana juga mencatat bahwa beberapa orang masih memilih untuk mengucapkan croissant sesuai dengan pelafalan Bahasa Prancis, yakni “kwasong”, karena alasan prestise. Hal ini menunjukkan bagaimana adaptasi kata asing ke Bahasa Indonesia tidak selalu konsisten.

Wijana menambahkan bahwa penyerapan bahasa asing ke dalam Bahasa Indonesia memang sering kali tidak konsisten. Misalnya, kata “object” diadaptasi menjadi “objek”, sementara “project” berubah menjadi “proyek”.

Ini menunjukkan bahwa penyerapan kata asing ke dalam bahasa Indonesia seringkali tidak memiliki pola yang seragam, meski telah ada aturan yang mengatur proses ini.

Pelafalan Mengikuti Bahasa yang Menyerap

Direktur Utama Narabahasa, Ivan Lanin, turut memberikan pendapat terkait hal ini. Ia menyatakan bahwa pelafalan croissant yang benar dalam Bahasa Indonesia adalah “kroisan”, sesuai dengan ejaan yang ada di KBBI.

Ivan menekankan bahwa ketika suatu kata sudah diserap ke dalam Bahasa Indonesia, maka cara pengucapannya harus mengikuti kaidah Bahasa Indonesia.

Sementara itu, dosen Sastra Indonesia dari Universitas Sebelas Maret, Dwi Susanto, mengatakan bahwa pelafalan croissant bergantung pada konteks bahasanya. Jika kata tersebut masih menggunakan ejaan Prancis, maka dibaca “kwasong”.

Akan tetapi, jika sudah diserap ke dalam Bahasa Indonesia, maka pelafalannya menjadi “kroisan”. Hal ini seperti yang tercatat di KBBI.

Secara keseluruhan, cara membaca croissant yang tepat dalam konteks Bahasa Indonesia adalah “kroisan”, sesuai dengan aturan yang berlaku. Meski demikian, pengucapan ala Prancis “kwasong” masih dipakai oleh sebagian orang karena alasan budaya dan prestise.

Nah penyebutan mana yang Anda pilih? Apapun sebutan yang Anda gunakan, mari terus nikmati dan buat kreasi pastry lezat dari Prancis ini!

 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments