Kontes Bandeng Kawak 2025 Gresik Melestarikan Budaya dan Dorong Ekonomi Perikanan

kontes bandeng kawak
Acara Kontes Bandeng Kawak. Foto: Istimewa.

Gresik kembali menghidupkan semangat budaya melalui Kontes Bandeng Kawak 2025. Acara ini adalah sebuah ajang tahunan yang menyatukan tradisi, ekonomi lokal, dan kebanggaan daerah.

Diselenggarakan pada 26 Maret 2025 di Bandar Grisse, Kecamatan Gresik, acara ini menyedot perhatian masyarakat dan pejabat dari berbagai daerah di Jawa Timur.

Tradisi Ratusan Tahun yang Masih Hidup

Kontes Bandeng Kawak bukan hanya sekadar kompetisi mencari ikan terbesar. Tradisi ini memiliki akar sejarah yang kuat, berasal dari masa Sunan Giri. Lewat kontes ini, masyarakat Gresik merayakan budaya leluhur yang dulu digunakan sebagai sarana dakwah sekaligus penggerak ekonomi masyarakat tambak.

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya bentuk pelestarian tradisi, tetapi juga strategi untuk mendorong kesejahteraan petambak bandeng.

Di tengah tantangan seperti mahalnya pakan dan minimnya subsidi pupuk perikanan, acara ini menjadi ruang apresiasi bagi petani tambak.

Juara Kontes Bandeng Kawak dengan Berat 14,6 Kilogram!

Salah satu sorotan utama adalah kemenangan Syaifullah Mahdi, petambak asal Desa Pangkah Kulon, Kecamatan Ujungpangkah. Bandeng miliknya berbobot 14,6 kg dan panjang 109 cm. Bandeng tersebut merupakan hasil budidaya selama 16 tahun. Ikan ini dinobatkan sebagai bandeng kawak terbaik dan terbesar sepanjang sejarah kontes.

Di posisi kedua ada Askin dari Desa Pangkah Wetan dengan bandeng seberat 11,6 kg, dan juara ketiga diraih oleh Zainul Abidin dari Desa Watuagung Bungah, dengan bobot bandeng 8 kg.

Lelang Bandeng Tembus Rp 50 Juta

Setelah dinobatkan sebagai juara, bandeng milik Syaifullah dilelang dalam acara puncak. Hasilnya luar biasa! Karena ikan tersebut terjual seharga Rp 50 juta kepada manajemen Petrokimia Gresik. Angka fantastis ini mencerminkan nilai budaya dan apresiasi tinggi masyarakat terhadap tradisi ini.

Tak hanya kompetisi, acara juga dimeriahkan dengan sesi live cooking oleh King Abdi, finalis MasterChef Indonesia. Ia menyajikan berbagai inovasi kuliner berbahan dasar bandeng, memberikan inspirasi baru bagi pelaku usaha makanan lokal. Selain itu, Pemkab Gresik menyediakan ribuan porsi bandeng gratis untuk pengunjung.

Dengan luas tambak mencapai 17.000 hektare dan produksi tahunan lebih dari 49 ribu ton, Gresik membuktikan diri sebagai sentra budidaya bandeng di Indonesia. Melalui Kontes Bandeng Kawak, Gresik tidak hanya menjaga identitas budayanya, tetapi juga memperkuat sektor ekonomi perikanan berbasis tradisi.

 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments