Kisah Sejarah Panjang Dibalik Lapisan Martabak Pecenongan 65A

Tapi sebagaimana seorang pelopor, Agustinus mampu membuktikan siapa Martabak Pecenongan yang asli. Salah satu kuncinya adalah ia tidak ingin latah mengikuti tren begitu saja. Misalnya ketika tahun 2000an ramai orang berjualan martabak warna-warni, ia tetap konsisten.

Akhirnya kerja kerasnya membuahkan hasil karena kini bisnis miliknya memiliki jati diri yang khas dan mampu bertahan melewati perkembangan zaman. Ia pun menempatkan produknya di posisi cukup baik dengan menawarkan produk berkualitas dengan harga premium. Pelanggan tidak ada yang keberatan karena sesuai prinsip “Ada harga ada kualitas,” pembeli tidak pernah salah ketika memilih produk milik Agustinus.

Reputasi juga turut dipelihara dengan melakukan rebranding menjadi Martabak65A. Proses perubahan ini dilakukan oleh Daniel, anak dari Agustinus di tahun 2007. Ia juga melakukan perubahan pada desain menu, kotak, logo, baju pegawai, dan media promosi lainnya. Inilah strategi marketing yang terbukti mampu mempertahankan posisi tinggi di mata konsumen.

Baca juga: Bahas Martabak Yuk! Anda Pilih Martabak Manis atau Martabak Telur?

1.5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments