Ghost Kitchen: Bisnis Kuliner Tanpa Bangunan Fisik, Apa Kelebihan dan Kekurangannya?

Bagaimana Peluangnya di Indonesia?

Ilustrasi cloud kitchen. Foto: Raw Pixel.

Merujuk sumber dari Kompas.com, model usaha dapur bayangan menjadi salah satu tren bisnis kuliner di Indonesia sejak pandemi. Salah satu penyedia layanan ini di Indonesia adalah Yummykitchen.

Pada 2021 lalu mereka berencana menambah hingga 50 dapur baru. Dapur tersebut menyebar bukan hanya di Jakarta. Tapi juga di Bandung, Medan, dan Surabaya.

Sementara itu masih dari sumber yang sama, terdapat beberapa pelaku lain dengan model bisnis dapur bayangan. Antara lain Grabkitchen dari Grab, Dapur Bersama Go Food dari Gojek, Everplate, Kita Kitchen, Telepot, dan Eatsii.

Walaupun pandemi sudah mereda, peluang di Indonesia nampaknya masih terbuka lebar. Karena banyak orang yang masih ingin memesan makanan secara online untuk dikirimkan ke kantor atau rumah. Dengan biaya operasional yang rendah karena tidak perlu memiliki lokasi terlalu besar dan biaya sewa tempat yang tinggi, bisnis ini lebih mudah dalam beroperasi.

Selain itu dengan kehadiran platform pengantaran seperti GoFood, GrabFood, Shopee Food, dan lainnya, bisa membantu pebisnis menjalankan usahanya dengan lebih mudah. Akan tetapi patut pula diperhatikan sisi kekurangan dari bisnis ini.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda tertarik untuk mencoba menekuni bisnis dengan model dapur bayangan?

 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments