Ghost Kitchen: Bisnis Kuliner Tanpa Bangunan Fisik, Apa Kelebihan dan Kekurangannya?

Kelebihan dan Kekurangan

ghost kitchen
Ilustrasi cloud kitchen. Foto: Savills Indonesia.

Dibalik sebuah konsep bisnis selalu tersimpan potensi. Baik itu kelebihan dan kekurangan. Agar Anda lebih mudah memutuskan apakah akan melakukan pivot menjadi konsep dapur bayangan, mari simak apa saja pros and cons dari model bisnis ini.

Kelebihan

Dilansir dari Food Razor, berikut kelebihan konsep bisnis dapur bayangan:

  • Meminimalisir biaya keseluruhan. Tanpa memiliki toko fisik, “dapur bayangan” bisa menghemat semua biaya tetap yang berhubungan dengan membeli atau menyewa tempat usaha. Jika ada perubahan yang ingin dilakukan pada menu, tidak perlu mencetak ulang. Cukup ubah secara online dan umumkan perubahannya di media sosial, selesai.
  • Memperluas jangkauan pasar. Pelaku usaha bisa menempatkan produk mereka di berbagai platform pengiriman pihak ketiga sesuai keinginan. Di Indonesia dapat melalui aplikasi pengiriman makanan online, seperti GoFood, GrabFood, Shopee Food, dan lainnya.
  • Fleksibel. Lebih mudah dalam mengubah atau menambah menu untuk menyesuaikan dengan permintaan pasar. Pelaku bisnis bisa membuat menu baru tanpa pusing memikirkan ubahan konsep restoran.

Kekurangan

Sementara itu ada beberapa kekurangan dari konsep dapur bayangan, antara lain:

  • Biaya pengiriman pihak ketiga. Sudah menjadi rahasia umum bahwa aggregator pengiriman pihak ketiga mengambil persentase tertentu dari pesanan yang terjual. Dengan kata lain mereka mengenakan biaya layanan pada setiap transaksi yang dilakukan di platform mereka. Jika proses ini tidak dipantau dengan baik setiap hari, bisa berdampak pada margin keuntungan yang diperoleh.
  • Tantangan membangun reputasi. Tanpa bangunan fisik yang melayani konsumen secara tatap muka, reputasi bisnis model ini sangat bergantung pada rekomendasi. Baik dari ulasan online, atau mulut ke mulut.
  • Terlalu bergantung pada penjualan online. Karena tidak adanya ruang untuk pelanggan datang maka inti dari bisnis ini berada di seputar dunia online. Pelaku usaha harus gencar dalam memperkenalkan merek bisnis kuliner mereka di media online. Baik itu media sosial, website, situs ulasan makanan, blogger kuliner, dan lain sebagainya.

Halaman berikut: Apa bedanya dengan ghost franchise? 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments