Croissant Datar akan Menjadi Tren Berikutnya di Dunia Bakery?

croissant datar
Alexander’s Patisserie membuat croissant unik berbentuk datar. Foto: Alexander's patisserie.

Croissant tidak selalu memiliki bentuk dan rasa yang sama. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak bakery yang mencoba bereksperimen dengan kudapan dari Prancis ini. Salah satu kreasi paling baru dan kontroversial adalah croissant datar.

Mengapa kudapan baru ini muncul? Apa latar belakangnya, dan apakah akan menjadi tren ke depan? Yuk simak terus artikel ini!

Berkenalan dengan Croissant

Croissant adalah salah satu jenis roti yang paling populer di dunia. Roti yang berasal dari Prancis ini memiliki bentuk bulan sabit yang khas dan lapisan-lapisan tipis yang renyah dan lembut. Croissant biasanya dimakan dengan selai, mentega, atau keju, atau diisi dengan coklat, krim, atau buah-buahan.

Seiring perkembangannya, bentuk kudapan ini juga tidak hanya selalu berupa bulan sabit. Berbagai bakery mengkreasikannya menjadi banyak bentuk dan juga rasa. Nah, baru-baru ini ada bentuk baru yaitu croissant datar. Wah apa ya perbedaannya dengan croissant biasa?

Latar Belakang Croissant Datar

croissant datar
Bentuk croissant yang datar. Foto: sfchronicle.

Croissant datar adalah sebuah bentuk croissant yang dibuat dengan menekan adonan yang dilaminasi dengan mentega saat dipanggang. Proses ini menghasilkan roti yang renyah tapi tipis. Kudapan unik ini pertama kali dibuat oleh Alexander’s Patisserie, sebuah toko roti di Bay Area, Amerika Serikat, pada tahun 2023.

Dilansir dari Tapas Magazine, tren ini pertama kali muncul di Korea. Kemudian dikenalkan oleh Alexander’s Pastisserie berdasarkan inspirasi pastry dari Jepang.

Toko kue di California ini menyajikan versi datar yang berwarna keemasan. Adonan tersebut mereka sempurnakan dengan mencelupkannya ke dalam coklat, dengan mangga atau stroberi.

Sebuah seni laminasi hingga membentuk siluet lapisan mentega dan adonan dalam versi datar dan berkerak dengan gula di atasnya. Jika dilihat bentuknya sekilas seperti pohon palem dengan sensasi renyah dan manis.

Oleh karena itu, toko roti tersebut memutuskan untuk menjual croissant datar sebagai produk baru yang inovatif dan menghibur.

Keunikan Croissant Datar

Modifikasi croissant menjadi datar. Foto: Tapas.

Croissant datar memiliki beberapa keunikan yang membedakannya dari croissant biasa. Pertama, croissant datar memiliki bentuk yang lebih ramping dan mudah untuk disimpan dan dibawa-bawa.

Kedua, dari segi rasa. Kudapan unik memiliki rasa yang lebih gurih dan renyah, karena lapisan-lapisan mentega yang menempel erat satu sama lain. Ketiga, menu baru ini dapat diisi dengan berbagai macam rasa, seperti mangga, stroberi, dan matcha, yang memberikan sensasi manis dan asam yang segar.

Kudapan ini adalah salah satu contoh dari kreativitas dan inovasi di dunia bakery, yang selalu mencari cara untuk menarik perhatian dan selera pelanggan.

Peluang Menjadi Tren

Menu baru croissant yang viral. Apakah akan jadi tren baru? Foto: Eatsbyrachel

Croissant datar menawarkan pengalaman baru dalam menikmati roti yang sudah dikenal sejak lama. Namun, apakah akan menjadi tren berikutnya di dunia bakery, terutama di Indonesia?

Menurut beberapa ahli kuliner, kudapan ini memiliki potensi untuk menjadi populer, karena memiliki keunikan dan kelebihan yang dapat memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen yang beragam.

Salah satunya, cocok untuk orang-orang yang suka roti yang renyah dan gurih sekaligus ingin mencoba rasa-rasa baru. Kemudian kudapan ini juga cocok bagi mereka yang ingin menikmati roti dengan cara yang praktis dan simpel.

Konsumen baru juga dapat diraih bagi bakery untuk melayani pelanggan yang mencari alternatif karena bosan dengan croissant biasa.

Tantangan

croissant datar
Alexander’s Patisserie membuat croissant unik berbentuk datar. Foto: Alexander’s patisserie.

Namun, terdapat tantangan juga bagi makanan ini untuk dapat bersaing dengan croissant biasa atau variasi-variasi lainnya. Misalnya, pembuat menu ini harus dapat meyakinkan konsumen bahwa roti yang datar dan tipis tidak berarti kurang lezat atau berkualitas.

Ada pula tantangan dari preferensi konsumen yang dapat merasa kehilangan keindahan dan kenikmatan dari lapisan-lapisan mentega mengembang saat dipanggang.

Selain itu unsur konsistensi rasa dan tekstur perlu dijaga agar terhindar dari masalah seperti terlalu keras, kering, atau berminyak. Menu ini juga harus dapat menyesuaikan diri dengan selera dan budaya lokal, serta mempertimbangkan faktor-faktor seperti harga, ketersediaan, dan persaingan.

Dengan demikian, croissant datar memiliki peluang untuk menjadi tren baru di dunia bakery, asalkan dapat memenuhi harapan dan kepuasan konsumen.

Kudapan baru ini masih memiliki ruang untuk terus berkembang agar tidak kalah dengan kreasi-kreasi croissant lainnya yang mungkin muncul di masa depan. Menu ini dapat menjadi tantangan dan kesempatan bagi para bakers untuk menunjukkan kreativitas dan kualitas mereka.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda akan memasukkan menu baru ini ke dalam bisnis kuliner Anda?

 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments