Pernah mendengar istilah food vlogger dengan berbagai sebutan uniknya? Ya, dunia food vlogging semakin menarik karena bahasa tidak biasa yang digunakan untuk menggambarkan rasa, tekstur, dan pengalaman makan.
Bagi Anda yang ingin memulai karier sebagai food vlogger atau memperluas wawasan di dunia kuliner, berikut beberapa istilah yang sering dipakai:
1. Mukbang, Istilah Food Vlogger yang “Menyimpang” dari Arti Aslinya
Mukbang sering dianggap sebagai makan dalam porsi besar. Padahal aslinya tidak seperti itu.
Sebenarnya mukbang berasal dari bahasa Korea, gabungan meogda (makan) dan bangsong (siaran), yang berarti siaran makan secara daring.
Mukbang biasanya dilakukan sambil berinteraksi dengan penonton, tanpa harus makan dalam jumlah besar. Akan tetapi karena banyak yang melakukan mukbang dengan porsi besar, maka seolah istilah ini merujuk pada “makan besar-besaran”.
2. Nagih
Istilah ini menggambarkan makanan yang rasanya sangat enak hingga membuat Anda ingin mencobanya lagi. Contoh: “Makanan ini nagih banget, bikin pengen balik!”
3. Juicy
Mengacu pada tekstur makanan, terutama daging, yang lembut, berair, dan menggoda. Contoh: “Daging ayamnya juicy banget, langsung lumer di mulut.”
4. Affordable vs. Overprice, Istilah Food Vlogger yang Mengacu pada Harga
Ingin melakukan ulasan tempat makan berdasarkan harga? Anda bisa gunakan dua istilah ini.
Affordable berarti makanan yang harganya terjangkau dan sesuai kualitas. Sementara overprice menggambarkan makanan dengan harga terlalu mahal dibandingkan yang didapat.
5. Nasi Kucing sampai Portugal
Ada juga istilah yang menggambarkan porsi. Misalnya nasi kucing untuk porsi kecil, sedangkan porsi barbar merujuk pada makanan dalam jumlah besar yang mengenyangkan.
Porsi besar juga sering disebut Portugal (Porsi Tukang Gali), yang artinya porsinya sangat banyak.
6. Lekoh dan Light
Lekoh untuk kuah kental dengan rasa yang pekat, sedangkan light digunakan untuk kuah yang ringan dan tidak terlalu berbumbu.
7. Hidden Gem
Istilah ini merujuk pada tempat makan tersembunyi atau kurang terkenal tetapi menyajikan makanan yang luar biasa enak.
Contoh: “Restoran kecil ini hidden gem banget, wajib dicoba!”
8. Medhok, Istilah Food Vlogger untuk Menggambarkan Rasa Bumbu
Medhok menggambarkan bumbu yang kuat dan kaya rasa, sering digunakan untuk makanan dengan kuah atau bumbu pekat seperti seblak.
9. Ngaldu
Istilah ini menggambarkan kuah dengan rasa kaldu yang menonjol, meski tidak spesifik jenis kaldunya. Contoh: “Kuahnya ngaldu banget, cocok untuk pecinta rasa gurih.”
10. Overrated dan Underrated
Overrated digunakan untuk makanan yang terlalu dibesar-besarkan popularitasnya tetapi rasanya biasa saja. Sebaliknya, underrated adalah makanan enak yang kurang mendapat perhatian.
11. “Se-” untuk Penekanan
Menambahkan kata “se-” di awal kata untuk menunjukkan level tertinggi, seperti “seenak itu,” “sepedas itu,” atau “semurah itu.”
12. Sweet dan Savory
Istilah sweet digunakan untuk menggambarkan makanan manis, sedangkan savory adalah istilah untuk rasa gurih yang memanjakan lidah.
13. Chewy dan Ngelawan
Kemudian ada istilah yang mengacu pada tekstur. Misalnya chewy untuk tekstur kenyal, lalu jika terasa alot maka banyak food vlogger yang menggunakan istilah ngelawan. Contoh: “Mochi ini patut kamu coba soalnya begitu digigit kerasa chewy banget!”
14. Legend
Tempat makan atau hidangan yang sudah terkenal dan melegenda. Contoh: “Bakso ini memang legend, rasanya konsisten dari dulu.”
15. Must-Try dan Worth It
Ingin mengajak viewers Anda ke resto favorit? Anda bisa coba gunakan istilah must-try yang artinya makanan wajib dicoba. Sedangkan worth it digunakan untuk pengalaman atau makanan yang sesuai dengan harganya.
16. Smoky
Ilustrasi makanan smoky. Foto: Wikipedia.
Istilah ini digunakan untuk menggambarkan aroma makanan yang dipanggang atau diasap. Contoh: “Sosisnya punya aroma smoky yang khas, bikin tambah nikmat.”
17. Rich
Mengacu pada rasa yang mendalam dan kaya, biasanya digunakan untuk makanan dengan bumbu intens. Contoh: “Sup ini rich banget, cocok untuk pecinta rasa berbumbu.”
18. Mild
Mild menggambarkan rasa makanan yang ringan dan tidak tajam. Contoh: “Kuah kaldunya mild, pas untuk yang suka rasa yang lebih lembut.”
19. Fishy
Istilah ini digunakan untuk menggambarkan makanan dengan aroma atau rasa amis, biasanya pada seafood. Contoh: “Ikan ini segar, nggak ada aroma fishy sama sekali.”
20. Spicy
Menggambarkan makanan dengan rasa pedas yang mendominasi. Istilah ini sering digunakan untuk makanan seperti sambal, kari, atau hidangan berbumbu pedas. Contoh: “Seblaknya spicy banget, cocok buat pecinta pedas!”
Dengan menggunakan istilah-istilah ini, Anda bisa mendeskripsikan makanan dengan cara yang lebih menarik baik untuk konten food vlogging maupun ulasan kuliner sehari-hari.
Di sisi lain, ada beberapa istilah yang sudah banyak digunakan atau overused. Tidak ada salahnya Anda juga menggali lebih jauh tentang istilah-istilah lain dari berbagai sumber.
Selamat mencoba!