Martabak Pecenongan 65A memiliki kisah sejarah panjang. Dari yang awalnya berdagang obat, kini menjadi salah satu pilihan utama. Selain rasanya yang enak dengan porsi melimpah, martabak sangat pas dijadikan menu untuk disantap bersama keluarga, teman, saudara, dan siapa saja.
Nama martabak diambil dari bahasa Arab “mutabbaq” yang memiliki arti “lipatan.” Ditengarai, menurut sebuah sumber, camilan mengenyangkan ini memiliki asal muasal dari India yang kemudian menyebar lewat jalur perdagangan sampai ke Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Salah satu bisnis martabak ternama di Ibukota DKI Jakarta adalah Martabak Pecenongan 65A. Reputasinya sudah dikenal banyak orang terutama oleh pecinta kudapan yang juga disebut Terang Bulan di beberapa tempat. Seperti apa sepak terjang usaha yang dimiliki oleh Agustinus ini? Yuk simak terus dan baca sampai habis!
Awal Mula Martabak Pecenongan 65A Sejak Tahun 70an
Jika membahas tentang Martabak Pecenongan 65A maka tidak lepas dari sosok Agustinus. Dilansir dari Martabak65a.com, Agustinus ketika awal datang ke Jakarta dari Bandung masih jauh dari dunia kuliner. Bahkan ia ketika itu di tahun 70-an bekerja menjadi sales obat saat merantau ke Ibukota.