Pebisnis Kue Kering Raup Cuan Melimpah Jelang Lebaran

pebisnis kue kering
Kegiatan produksi Dewi Cakes. Foto: Republika.co.id.

Berkah Hari Raya Idul Fitri tak bisa dipungkiri banyak menghampiri pebisnis kue kering. Mereka mampu meraup cuan melimah jelang lebaran tahun 2022 ini. 

Hal ini terutama dirasakan oleh pebisnis kue kering dari skala usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di berbagai kota di Indonesia. Salah satunya berada di kota Tangerang. 

Salah satunya adalah pebisnis kue kering bernama Anton Sutianto, usia 61 tahun yang memiliki bisnis Dewi Cake. Sebagaimana dilansir oleh Republika.Co.Id, ia telah menjalankan usaha kue miliknya sejak 20 tahun lalu. 

Saat ditemui oleh tim dari Republika, tampak terlihat banyak karyawan ibu-ibu yang sedang membentuk, mengadon dan memasukkan kue ke dalam kemasan. Anton pun mengakui betapa sibuknya mereka menjelang lebaran. 

“Pesanan banyak sekali. Sehari kami dapat memproduksi hingga 30 lusin, sekitar 360 toples,” kisah Anton. 

Baca juga: Jadi Ini Mengapa Tepung Harus Diayak Sebelum Membuat Kue Kering

Menjelang lebaran yang sebentar lagi tiba, proses produksi kue kering terus dilakukan mulai dari subuh sampai tengah malam. Total ada 20 karyawan dari penduduk sekitar yang membantu Anton mengerjakan proses produksi. 

Harga aneka kue kering seperti nastar, putri salju, kastengel, coklat stick, dan lidah kucing Dewi Cakes dibanderol mulai dari Rp 48 ribu hingga Rp 60 ribu per toples. Berat kemasan kurang lebih 400 – 500 gr. 

Dari seluruh produksi kue yang dihasilkan, Anton mampu mendapatkan omset hingga ratusan juta rupiah. 

Baca juga: Peralatan untuk Membuat Kue Kering yang Perlu Anda Miliki

“Omset bisa mencapai Rp 300 juta kalau menjelang lebaran. Sementara hari besar lain seperti Natal, Imlek, dan Lebaran Haji sekitar Rp 50 juta – Rp 60 juta,” kata Anton. 

Hal serupa juga diamini oleh Tya Irawan, pemilik Belvan Cake and Bakery berlokasi di Ciledug, Kota Tangerang. 

“Alhamdulillah tahun ini meningkat 15%. Kami siapkan 1.000 paket kue kering,” kata Tya. 

Harga kue kering besutannya dibanderol mulai dari Rp 70 ribu sampai Rp 90 ribu. Harga ini naik sekitar lima persen dari tahun sebelumnya karena adanya kenaikan harga bahan baku. 

Pebisnis kue kering berusia 41 tahun itu menyampaikan jika ia menjalankan bisnis melalui tangan reseller dan langsung ke tangan konsumen. Selain itu produknya juga dijajakan di berbagai gerai UMKM yang ada di Kota Tangerang. 

Tya yakin pebisnis kue kering di Tangerang dapat terus berkembang karena menu ini sangat dikenal masyarakat. Begitu pula usaha seperti ini bisa membuka lapangan pekerjaan di bidang UMKM yang lebih luas. 

Baca juga: Rupanya Ini Sejarah Mengapa Kue Kering Selalu Ada Saat Lebaran

Kisah Anton dan Tya ini dapat menginspirasi Anda untuk menjalankan hal serupa. Menjadi pebisnis kue kering dapat dilakukan dengan konsisten dan berpotensi meraup cuan yang tidak sedikit. Keuntungan besar dapat diperoleh terutama ketika menjelang lebaran dan hari besar lainnya. 

 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments