UMKM di Keminting Mampu Serap Puluhan Tenaga Kerja

umkm di keminting

Bisnis roti skala kecil memang tidak bisa dianggap remeh. Karena jika dikelola dan dijalankan dengan baik mampu memberikan dampak keekonomian positif ke daerah sekitar. Hal ini terbukti dari sepak terjang UMKM di Keminting yang mampu menyerap puluhan tenaga kerja.

UMKM di Keminting
Ilustrasi produksi roti. Foto: Piqsels.com.

Terlebih lagi di masa bulan Ramadhan permintaan meningkat drastis yang membawa dampak pada peningkatan penjualan. Dengan sendirinya karena skala produksi bertambah, maka dibutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak.

Sebagaimana dilansir dari Banjarmasinpost.co.id, sebuah UMKM di Keminting, Kab. Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan ramai dengan kegiatan pekerjanya saat memproduksi roti. Nama usaha tersebut adalah Roti Mawar.

Para pekerja itu rupanya merupakan pelajar yang memanfaatkan hari libur untuk mencari uang tambahan.

Baca juga: Hotdog Boy! Ramaikan Kuliner Yogyakarta

Menurut pemilik Roti Mawar, Badrudin, UMKM di Keminting ini mengalami kenaikan produksi pada Bulan Ramadhan sampai Idul Fitri.

Akan tetapi memang peningkatan yang terjadi pada tahun ini belum semaksimal sebelum pandemi terjadi.

“Bahkan hari biasa di luar bulan Ramadhan sangat menurun. Sementara itu pada Ramadhan tahun ini sampai dua tahun ke belakang penurunan terjadi separuhnya,” ujar Badrudin sebagaimana dilansir dari Tribun Banjarmasin.

 

umkm di keminting
Foto: Pxfuel.com.  Ilustrasi pemanggangan roti. Foto: Pxfuel.com.

Baca juga: Pria Tangerang Ini Raup 300 Juta dari Kue Kering, Simak Kisahnya

Tetapi ia tetap mensyukurinya karena ia masih mampu mempekerjakan 20 orang remaja sekitar. Mereka bekerja sebagai tenaga bantuan untuk membentuk adonan dan memanggang roti ke dalam oven.

Para pekerja yang berasal dari kalangan pelajar itu memanfaatkan waktu luang dan mendapatkan upah sekitar Rp 200 ribu – Rp 500 ribu per minggunya.

“Upah yang diterima tergantung dari apa yang dikerjakan dan bagaimana hasil pekerjaannya,” imbuh Badrudin.

Pada bulan Ramadhan skala produksi roti tawar dan manis membutuhkan 10 sak tepung per harinya. Dengan tambahan bahan lain seperti mentega, telur dan gula pasir. Sementara itu pada hari biasa, produksi memerlukan 2 – 3 sak tepung terigu.

UMKM di Keminting ini juga memiliki varian roti tawar lain. Sebut saja roti dengan topping coklat, strawberry, ceres dan sebagainya.

Harga roti tawar dan manis sendiri dibanderol sebesar Rp 5,000 per buah. Jika untuk reseller, harga yang diterapkan sebesar Rp 4,000.

Pemilik UMKM di Keminting ini tidak perlu susah payah mendistribusikan produknya. Sebab terdapat 25-30 reseller dari berbagai daerah yang datang ke pabrik untuk membeli langsung sejumlah 100 sampai 200 buah roti.

Baca juga: Cerita Roti Luncurkan Kampanye Mendukung Perempuan Indonesia

Maka dari itu penjualan mampu menjangkau berbagai daerah. Bukan saja di sekitar Kabupaten HST saja. Sebab reseller juga membawa produk Roti Mawar ini ke Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kabupaten Balangan dan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).

Inilah contoh dari sebuah UMKM roti yang mampu membawa dampak baik kepada lingkungan sekitar. Selain menjadi ladang untuk remaja mencari nafkah, juga memberikan peluang bisnis bagi reseller.

Roti Mawar memberikan Anda contoh sebuah bisnis di daerah yang memberi kontribusi besar ke berbagai wilayah sekitar. Ini bisa Anda jadikan ide untuk mengembangkan bisnis. Cobalah tengok ke lingkungan sekitar Anda, dan mulailah berkembang dari sana.

Potensi dan peluang untuk mengembangkan usaha selalu ada bagi mereka yang jeli melihat peluang dan memanfaatkan kesempatan. Apakah Anda salah satunya?

 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments