Laporan keuangan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, pemilik brand Sari Roti mencatat pencapaian yang sangat positif. Karena menurut data tersebut, penjualan Sari Roti tahun 2021 mencapai Rp 3,29 triliun. Artinya penjualan meningkat sebesar 2,4% dibanding tahun lalu.
Sebagaimana dilansir dari katadata.co.id, Arlina Sofia, selaku Direktur Nippon Indosari Corpindo mengatakan pihaknya melakukan sejumlah langkah sehingga penjualan berkelanjutan.
Sepanjang tahun 2021, penjualan Sari Roti bukan hanya merambah area perumahan dan perkotaan semata.
Di dalam siaran persnya pada tanggal 7 Maret 2022, Arlina mengatakan, “Di masa pandemi, kami berhasil meluncurkan produk baru yang memenuhi permintaan konsumen. Penting untuk mengoptimalkan dan memperluas saluran distribusi kepada konsumen setia Sari Roti sehingga semakin dekat dengan keluarga Indonesia.”
Strategi penjualan Sari Roti ini terlihat dari peningkatan sebesar 10% di wilayah barat dan timur. Persentase ini jauh melebihi pencapaian wilayah tengah dibandingkan tahun sebelumnya.
Walaupun begitu, penjualan brand roti skala nasional ini di wilayah tengah tetap berkontribusi besar. Tercatat 56,7% total penjualan perusahaan pada tahun 2021 berasal dari area ini.
“Penjualan di wilayah Barat dan Timur meningkat 10%, jauh lebih tinggi dibandingkan wilayah Tengah yang belum mencapai pertumbuhan terbaik dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, wilayah Tengah masih mendominasi, terhitung dari total penjualan perusahaan. penjualan tahun 2021. 56,7% dari jumlah itu,” kata Arlina dalam keterangan tertulis.
Mengutip kabar dari kontan.co.id, Seiring pertumbuhan penjualan bersih, pengeluaran ROTI untuk biaya item pendapatan juga meningkat. Perlu dicatat bahwa beban pokok penjualan Sari Roti meningkat dari Rp 1,40 triliun pada 2020 menjadi Rp 1,50 triliun pada 2021, meningkat 6,48% year-on-year.
Jika melihat data yang diperoleh Sari Roti sejak 2017, trennya cenderung meningkat. Meski penjualan produk besutan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk ini mengalami penurunan di tahun 2020 akibat dampak pandemi Covid-19, namun kinerja perusahaan tetap baik.
Tercatat pencapaian keuntungan dengan margin laba bersih yang sehat sebesar 6,7%.
Setelah dikurangi biaya pengeluaran dari setiap pos yang ada, perusahaan mencapai laba bersih sebesar Rp 281,34 miliar pada tahun 2021.
Dibandingkan dengan laba bersih pada tahun 2020 sebesar Rp 215,05 miliar, maka laba bersih tahun 2021 meningkat sebesar 30,82%.
Baca juga:
Kisah Sukses Pemuda 20 Tahun Berbisnis Roti