Wingko babat selama ini dikenal sebagai kuliner khas Semarang. Tapi rupanya camilan tradisional ini berasal dari Kabupaten Lamongan, Jawa Timur lho! Bagaimana ceritanya?
Kota Semarang di Jawa Tengah memang memiliki rangkaian menu kuliner tradisional yang enak, lezat dan beraneka ragam. Salah satunya wingko babat sebagai kue camilan khas wilayah yang terkenal dengan kawasan Kota Tua-nya itu. Akan tetapi dilansir dari Solopos.com, kudapan ini berasal dari Lamongan, Jatim.
Jadi menurut asal usulnya, nama ‘babat’ itu sendiri diambil dari sebuah kecamatan. Tepatnya Kecamatan Babat yang terletak di Kabupaten Lamongan. Di sinilah untuk pertama kalinya kue wingko dikreasikan. Orang pertama yang membuatnya adalah seorang Tionghoa dengan nama Loe Soe Siang di tahun 1900-an.
Loe Soe Siang adalah pendiri perusahaan wingko paling tua dan terbesar di Kec. Babat, Lamongan, Jatim bernama Loe Lan Ing. Perusahaan ini hebatnya masih eksis lho sampai kini! Sekarang generasi keempat yang mengendalikan jalannya perusahaan.
Apabila Anda ingin berkunjung, Toko Loe Lan Ing bisa ditemui di Jl. Raya Babat-Bojonegoro No. 189, Banaran, Babat, Kec. Babat, Kab. Lamongan.
Pada awalnya, wingko babat hanya memiliki rasa original yaitu kelapa. Seiring perkembangan, pada tahun 1980-an mulai berkembang varian lain. Mulai dari coklat, durian, nanas, keju, pisang, stroberi dan nangka.
Baca juga: Dari Mana Asal Muasal Roti Gambang?
Lalu mengapa justru kue ini populer di Semarang? Tersebutlah nama Loe Lan Hwa, seorang wanita dari Babat, Lamongan mulai memasarkan kudapan ini ke Semarang medio 1944. Pada awalnya ia bersama suami dan kedua anaknya mengungsi dari ke Semarang demi mencari penghidupan lebih baik. Sebab ketika itu di Lamongan banyak terjadi rusuh imbas kekalahan Jepang di Perang Dunia II.
Kemudian di tahun 1946, Loe Lan Hwa bersama suami mulai menjual wingko di Semarang. Rupanya sambutan masyarakat sekitar sangat baik. Akhirnya Loe Lan Hwa menamakan kue wingko yang ia jual itu sebagai ‘wingko babat.’ Hal itu dilakukan sebagai rasa hormatnya kepada daerah asalnya yaitu Babat di Kab. Lamongan, Jawa Timur.
Sisanya seperti yang kita ketahui, makanan ini semakin populer di Semarang dan dianggap sebagai oleh-oleh dari daerah yang juga dikenal dengan situs Lawang Sewu.
Ternyata perjalanan sebuah menu bisa sangat panjang dan menarik ya! Apakah Anda tertarik dengan kisah ini? Atau Anda memiliki kisah tersendiri tentang sebuah menu tradisional?
Baca juga:
Kisah Toko “Oen”, Toko Legendaris di Semarang Sejak Era Kolonial
Terkuak! Rahasia Wingko Babat Ini Hingga Mampu Bertahan Sampai 124 Tahun