Warga Binaan di Lapas Permisan Nusakambangan Laku Keras Jualan Roti Bantal Isi Coklat

lapas permisan nusakambangan
Kegiatan pembuatan roti di Lapas Permisan Nusakambangan. Foto: Lapas Kelas IIA Permisan/Kompasiana.

Bagi Vermis Bakery di Lapas Permisan Nusakambangan, Ramadhan menjadi momen yang sangat spesial karena mereka menerima banyak permintaan untuk produk roti mereka. Salah satu yang paling laku dijual adalah roti bantal dengan isian coklat.

Sungguh bulan Ramadhan memang mampu membawa kesan dan keberkahan bagi semua pihak. Termasuk dengan mereka yang saat ini menjalani hidup sebagai warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Permisan Nusakambangan.

Salah satu produk unggulan dari Vermis Bakery yang diminati oleh banyak konsumen adalah roti bantal isi coklat. Roti ini dibuat dari bahan-bahan berkualitas dengan teknik pembuatan roti yang memastikan kelembutan teksturnya dan rasa yang enak. Biasanya, roti bantal isi coklat disajikan dengan cara dicelupkan ke dalam minuman manis seperti teh manis, kopi, atau es buah.

Perpaduan antara kelembutan roti dengan isian coklat dan minuman celup memberikan sensasi tersendiri. Tidak heran apabila varian ini menjadi favorit banyak orang.

Produksi Roti Dilakukan Setiap Hari di Lapas Permisan Nusakambangan

Kepala Subbagian Sarana Kerja yang bertanggung jawab atas kegiatan Vermis Bakery menyatakan bahwa roti bantal isi coklat menjadi salah satu produk yang sangat diminati oleh konsumen. Karena itu hampir setiap hari pihaknya memproduksi roti tersebut.

Menurutnya, roti bantal isi coklat sangat diminati karena memiliki tekstur yang empuk dan rasa yang lezat. Walaupun sudah diproduksi setiap hari, kadang-kadang stok masih tidak mencukupi untuk memenuhi permintaan yang ada.

“Roti bantal buatan kami banyak menjadi buruan. Karena rotinya empuk. Rasanya juga enak. Kami berupaya memenuhi permintaan stok setiap hari, akan tetapi seringkali kami kekurangan produk,” kata Nyasuman, Kasubsi Sarana Kerja di Lapas Permisan Nusakambangan dilansir dari Kompasiana (09/04/23).

Atas animo yang besar itu tak pelak membuat banyak pihak mensyukurinya. Salah satunya ada seorang warga binaan berinisial R.

“Kami memproduksi tiga loyang setiap hari. Alhamdulillah selalu laku. Diluar roti, pembeli juga banyak yang memesan es teh. Nantinya mereka jadikan itu untuk teman berbuka puasa maupun sahur. Roti kami memang porsinya membuat kenyang,” ungkap R.

 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments