Apabila Anda berkesempatan mengunjungi Bandung, cobalah datang ke toko roti Sidodadi. Bakery ini termasuk salah satu titik kuliner di Bandung yang legendaris sebab sudah berdiri sejak tahun 1954. Lokasinya ada di Jl. Otto Iskandardinata, No 255, Kota Bandung, tak terlalu jauh dari alun-alun.
Akan tetapi jika Anda baru pertama kali kesini sebaiknya perlu memperhatikan jalan. Apabila Anda terlalu cepat memacu kendaraan atau berjalan, ada kemungkinan Anda akan melewatkannya. Hal ini dikarenakan ukuran toko yang mungil sehingga bagi yang kurang terbiasa seringkali akan luput dari pandangan.
Ketika Anda mendekati toko, akan terlihat plang bernuansa klasik yang bertuliskan Toko Sidodadi. Nuansa vintage pada tanda nama toko tersebut seiring sejalan dengan suasana di dalamnya. Anda akan seolah dibawa kembali ke era pra-kemerdekaan tanah air.
Toko Roti Sidodadi Selalu Ramai oleh Antrian Pembeli
Toko roti di Bandung dengan nama “Toko Sidodadi” melayani pembeli mulai jam 10 pagi sampai 10 malam. Perlu diperhatikan oleh pengunjung bahwa roti-roti di toko ini cepat habis dan kemungkinan besar sudah menipis menjelang pukul 11.00 WIB.
Untuk itu, disarankan untuk pengunjung datang saat toko baru buka. Para pelanggan Sidodadi sudah mengantri untuk memburu roti. Antrean pembeli biasanya memanjang hingga ke jalan raya sambil menunggu toko yang menyajikan menu roti klasik ini buka.
Dengan kecekatan pegawai Sidodadi, pengunjung tidak akan mengantri terlalu lama untuk mendapatkan roti yang diinginkan.
Beberapa produk unggulan dari gerai bakery legendaris di Bandung ini antara lain roti rasa Coklat, Keju, Cinnamon, Mocca, Blueberry dan Susu. Dengan begitu walaupun sudah lama berdiri, toko ini selalu update dengan selera konsumen dan pecinta roti.
Sejarah Perjalanan Toko Sidodadi
Toko Sidodadi didirikan sekitar tahun 1954. Awalnya, Sidodadi membuat kue carabikang yang terbuat dari tepung beras. Hingga kini, kue itu masih dibuat.
Setiap pengunjung bisa melihat langsung pembuatan carabikang yang tradisional di depan toko. Dilansir dari Kompas.com, pada awalnya toko legendaris ini menjual carabikang sebelum menu roti pada tahun 50an.
Kemudian memasuki era tahun 1960an, Sidodadi membuat roti yang dibuat secara tradisional dengan tangan. Semuanya tidak menggunakan pengawet. Dengan demikian setiap pelanggan yang membeli roti selalu mendapatkan produk segar dan sehat. Perlu diperhatikan daya tahannya hanya sekitar 3-4 hari.
Waktu yang dibutuhkan untuk membuat roti sendiri sekitar satu malam. Proses pembentukannya kemudian dilakukan saat pagi hari di keesokan harinya.
Bahan untuk membuat roti itu sendiri antara lain tepung terigu, mentega, gula dan telur. Ditambahkan pula komponen lain berupa susu, dan garam. Tekstur yang dihasilkan akan menjadi roti padat. Cocok bagi Anda yang ingin mencari camilan mengenyangkan sekaligus lezat.
Setelah itu adonan roti kemudian dibakar menggunakan arang. Karena itu produk roti yang dihasilkan menjadi unik dan beda dari toko lainnya. Proses pembuatan tersebut masih dipertahankan hingga sekarang.
Kemasan Unik dari Toko Roti Sidodadi
Ada hal unik lain dari toko roti legendaris di Bandung bernama Sidodadi ini. Salah satunya dari kemasannya yang khas. Di luarnya terlihat gambar seorang wanita membawa roti tawar. Kemudian tulisan nama toko roti dan alamat berada di bagian atas. Lalu dilengkapi oleh bahan baku yang digunakan dan nomor izin.
Di bagian bawah kemasan terdapat imbauan bertuliskan “Jadilah Peserta KB Lestari” dan “Buanglah Sampah pada Tempatnya”.
Kemasan ini menambah kesan “jadul” dari roti Sidodadi karena tidak pernah berubah sejak dulu hingga kini. Keunikan lain juga dapat dilihat dari gaya karyawan di toko roti ini. Sebab pada hari-hari tertentu, pegawai perempuan di Sidodadi mengenakan kebaya.
Ternyata ada banyak hal unik dan beda dari Toko Sidodadi, sebuah gerai bakery legendaris yang ada di Bandung. Mulai dari aneka menu, cara pembuatan hingga kemasan berbeda dari toko kekinian lainnya. Itulah yang membuatnya istimewa. Apakah Anda tertarik untuk mengunjungi bakery legendaris di Bandung ini?
