Untuk membuat sagu bakar, ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Namun, tidak memerlukan waktu yang lama untuk membuatnya. Biasanya, ibu-ibu warga Ambon membuat sagu bakar pada pagi buta dan saat matahari terbit sagu bakar sudah siap dijual di pasar.
Mereka akan membuat sagu bakar lagi pada siang hari dan menjualnya saat sore sampai malam. Kemudian hal menarik lainnya, sagu-sagu bakar yang ada di Ambon masih dimasak dengan cara tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Sagu lekat dengan keseharian warga Maluku hampir serupa seperti yang terjadi di Papua. Belum lama ini Bake.co.id mewawancarai The Jungle Chef, Charles Toto. Ia kerap membuat aneka hidangan istimewa menggunakan bahan di hutan. Salah satu bahan yang sering ia gunakan adalah sagu.
Sagu memiliki keistimewaan karena menjadi penghasil air, penunjang ekosistem, sampai menjadi bahan pangan, pangan, dan sandang bagi masyarakat.
Varian Kudapan Tradisional Maluku Berbahan Sagu Lainnya
Selain talam sagu bakar, ada varian kudapan dari bahan sagu lainnya yang juga populer. Salah satunya adalah sagu woku komo-komo. Akan tetapi persamaan yang mencolok dari kedua makanan ini yaitu sama-sama terbuat dari tepung sagu dari batang rumbia.
Perbedaan yang cukup mencolok antara kedua menu ini adalah talam sagu bakar rasanya manis. Sementara itu sagu woku komo-komo memiliki cita rasa asin. Sebab di dalam menu ini terdapat jeroan ikan, daun woka, serai, dan jahe. Karena itu sagu woku komo-komo dilansir dari Travel Kompas ditengarai lebih cocok menjadi pilihan lauk saat waktu makan.
Itulah pembahasan mengenai kudapan tradisional dari Maluku, talam sagu bakar. Pada ulasan kali ini juga dibahas mengenai jenis menu lain yang berbahan dasar sagu. Semoga artikel singkat ini dapat memberikan pengetahuan dan informasi lebih dalam mengenai khasanah kuliner Maluku dan Indonesia Timur pada umumnya.