Spikoe klasik atau disebut juga spekuk yang diadaptasi dari Bahasa Belanda adalah makanan yang sudah ada sejak era kolonial. Bisa dikatakan, menu ini mendapatkan pengaruh kuat dari negeri kincir angin tersebut.
Seiring berjalannya waktu, kue ini mengalami adaptasi agar sesuai dengan rasa dan menggunakan bahan lokal. Salah satu bentuk yang populer dan mungkin pernah Anda konsumsi adalah kue lapis Surabaya.
Pada zaman dahulu, spikoe klasik hanya disajikan kepada kaum bangsawan sebagai pendamping minum teh.
Rasanya manis ditambah isian selai buah, kismis, serta buah kering lain. Saat ini spikoe klasik terus digemari dan bahkan menjadi salah satu kue yang ikonik dari Kota Pahlawan, Surabaya.
Baca juga: 5 Toko Roti dan Kue Paling Hits di Jakarta yang Harus Dikunjungi
Salah satu toko yang menjual spikoe klasik adalah Dephor’a Tia. Sebagaimana dilansir dari detikFood, toko ini memiliki resep spikoe turun temurun sejak tahun 1954 yang diwariskan dari sang nenek.
“Usaha ini demi mewujudkan impian almarhumah nenek yang ingin para cucunya berbisnis kue. Saya mulai menjalankan usaha ini sejak tahun 2020 dengan berkolaborasi bersama tante saya,” kata Chyntia Pratiwi sebagai pemilik Dephor’a Tia.
Produk lain juga ditawarkan di sini. Sebut saja kue seribu lapis dengan isian keju dan sosis, dan bolen pisang.
Perjalanan usaha spikoe klasik ini pernah mengalami tantangan berat saat pandemi lalu. Pernah Chyntia merasakan hanya bisa menjual 50 buah kue, dengan nilai omset hanya ratusan ribu. Namun ia tidak pernah menyerah.
“Solusinya, saya mencari jasa kurir dengan biaya ekonomis,” jelas Chyntia.
Baca juga: Perjalanan Sejarah Nastar di Indonesia, Ternyata dari Belanda!
Ia juga terus mengembangkan usaha dengan mengikuti berbagai program. Salah satunya adalah acara yang digelar oleh Kraft Heinz Food Service yang bertujuan membantu UMKM untuk terus naik kelas.
Sebuah resep unik dan turun temurun jika dipadukan dengan impian serta kerja keras bukan tidak mungkin bisa terus sukses dan maju. Contoh inilah yang dimiliki oleh Dephor’a Tia dengan menu andalan berupa spikoe klasik hasil racikan mendiang sang nenek.
Tantangan memang selalu ada, namun dengan tekad kuat dan kerja keras maka selalu ada jalan keluar.
Bagaimana? Apakah Anda juga terinspirasi untuk menjalankan bisnis seperti Chyntia? Anda bisa memulainya dari resep milik keluarga Anda sendiri. Kembangkan terus berbagai varian dan rasa, upgrade juga peralatan di dapur Anda, dan terus konsisten untuk menghasilkan produk berkualitas.
Baca juga:Resep Roti Gambang Khas Indonesia, Salah Satu Roti Paling Enak di Dunia