Dalam dunia kuliner, terdapat berbagai jenis dessert yang menawarkan kelezatan dan keunikan tersendiri. Di antara sekian banyak pilihan, soufflé dan mousse menonjol sebagai dua jenis dessert yang populer dan sering menjadi pilihan para penikmat kuliner.
Artikel ini akan mengupas tuntas tentang kedua dessert ini, mulai dari definisi, perbedaan, hingga potensi bisnisnya di Indonesia. Yuk simak terus untuk Anda yang tertarik mengolah dua dessert ini!
Apa Itu Soufflé?
Pertama, mari kita bahas apa itu soufflé. Soufflé adalah dessert yang berasal dari Prancis, terkenal dengan teksturnya yang ringan dan lembut. Dessert ini dibuat dari campuran kuning telur, gula, dan putih telur yang dikocok hingga mengembang, lalu dipanggang hingga mengembang sempurna.
Kata “soufflé” berasal dari bahasa Prancis “souffler” yang berarti “memompa” atau “mengembang”, menggambarkan cara hidangan ini mengembang saat dipanggang. Dua komponen utama dalam adonan soufflé adalah crème pâtissière à la Perancis (sebuah jenis krim kental beraroma) yang bertugas sebagai dasar rasa. Komponen berikutnya adalah putih telur yang dikocok hingga mengembang dan membentuk tekstur kue yang ringan dan menggembung.
Biasanya, adonan soufflé akan dituangkan ke dalam wadah keramik tahan panas berdiameter sekitar 10-12 cm. Adonan ini lalu dipanggang di dalam oven sampai mengembang. Soufflé harus disajikan segera setelah keluar dari oven karena akan mengempis beberapa saat setelah terkena udara.
Karena itu dessert ini termasuk sebagai hidangan yang elegan dan sering dianggap sebagai tantangan bagi para chef.
Lebih Jauh Tentang Mousse
Mousse juga berasal dari Perancis, tepatnya pada abad ke-18. Awalnya kudapan ini merupakan hidangan asin sebelum penciptaan versi manisnya di pertengahan abad ke-19. Henri Toulouse-Lautrec, seorang pelukis Perancis dengan kecakapan memasak, dikenal sebagai pencipta mousse cokelat yang pertama.
Dilansir dari Kiosk Cokelat, hidangan penutup berbasis cokelat atau buah ini menawarkan tekstur yang ringan dan “berudara”. Nama “mousse” diambil dari kata Prancis yang berarti “berudara” atau “airy”, mencerminkan teksturnya yang khas.
Mousse dapat disajikan sebagai dessert mandiri dalam gelas atau mangkuk, atau digunakan sebagai filling atau topping kue dan dessert lainnya. Dilansir dari Femina, dalam penyajiannya, mousse biasanya didinginkan terlebih dahulu.
Tindakan tersebut bertujuan untuk memadatkan teksturnya yang membuat hidangan penutup ini termasuk ke dalam dessert menyegarkan dan ideal untuk disajikan dingin.
Ketika dibuat dengan tepat, mousse akan memiliki tekstur yang sangat ringan dan dapat disimpan di dalam chiller pada suhu sekitar 5 derajat Celsius.
Halaman berikut: Cek yuk bedanya Soufflé dan Mousse!