Awal Perjalanan Membangun Roti Bakar Kompak
Di saat orang lain cenderung pesimis melihat ketiadaan peluang, Nelson Wanimbo justru yakin bahwa peluang usaha di Jayapura masih sangat luas. Awalnya ia berniat berbisnis nasi kuning. Akan tetapi karena kebutuhan tenaga dan waktu untuk mengolahnya cukup besar, ia mengurungkan niatnya itu.
Inspirasi untuk berbisnis roti bakar kemudian muncul tatkala ia mencari ide baru. Ia melihat masyarakat lokal belum banyak tersentuh akses menuju produk kudapan ini. Kemudian proses membuatnya pun cenderung jauh lebih mudah dibanding nasi kuning. Tenaga, waktu, dan modal yang diperlukan dirasa lebih terjangkau oleh Nelson.
“Saya mempertimbangkan bahwa membuat roti bakar ini cukup mudah. Rotinya sudah ada yang membuat karena sudah ada pabriknya. Kita cukup membeli dari mereka. Lalu saya cari informasi ke pedagang roti bakar yang sudah berjalan lebih dahulu. Saya gali tentang berapa harga gerobak satu set, kemana harus mencari roti, dan berbagai aspek lainnya,” terang Nelson.
Sampai kemudian ia melihat seorang penjual roti bakar yang memiliki profesi ganda. Jika pagi hari ia menjadi guru, sore hari ia berjualan roti bakar. Dari sana ia terinspirasi dan melakukan pendekatan kepadanya. Ia menemaninya berjualan dan memberikan bantuan. Melihat kegigihan Nelson, sosok tersebut terketuk hatinya dan mulai mengajarkan memegang spatula.
Dari sana Nelson kemudian belajar cara mencampurkan bahan dan rasa sampai tercipta kudapan lezat.