Siapakah Penemu Roti?

penemu roti

Dari sekian banyak ulasan, resep, dan berita mengenai roti, pernahkah Anda bertanya siapa sesungguhnya penemu roti? Sebuah makanan yang saat ini dengan mudahnya Anda dapatkan di minimarket, mall besar, sampai pedagang keliling itu rupanya memiliki sejarah panjang.

Tidak seperti cookies coklat atau sup tomat, jika Anda bertanya siapa penemu roti nampaknya topik ini tidak bisa dijatuhkan kepada satu orang nama saja. Karena proses sampai terjadinya makanan seperti yang Anda nikmati di pagi atau sore hari itu harus menempuh perjalanan lintas milenia. Ia berevolusi seiring waktu, bahkan hingga sekarang pun jika Anda perhatikan selalu ada penemuan dan kreasi baru.

Itulah seni dari roti. Bukan saja makanan, akan tetapi juga tersimpan peninggalan sejarah dan kreasi tangan cerdas manusia di dalamnya.

Apabila Anda membandingkan dengan roti versi modern, roti pada perjalanannya telah melewati jarak waktu sampai 22,000 tahun lalu! Sementara roti yang biasa Anda potong pakai pisau itu telah ada sejak 1930. Sungguh waktu yang sangat pendek untuk roti modern, namun sekaligus sangat panjang.

Dilansir dari livescience.com, pada tahun 2004 tepatnya di sebuah situs penggalian bernama Ohalo II yang kini berada di wilayah Israel modern, ilmuwan berhasil menemukan biji-bijian yang telah berusia 22.000 tahun. Biji-bijian itu tersangkut pada sebuah batu gerinda. Ini adalah bukti pertama dari kemampuan manusia mengolah biji-biji sereal liar. Merekalah yang bisa disebut sebagai penemu roti pertama di dunia.

“Tetapi roti di tahap awal ini masih berbentuk kue pipih yang dibuat dari biji-bijian yang dipanaskan di atas batu atau bara api,” kata Howard Miller seorang sejarawan makanan yang juga menjabat sebagai profesor di Lipscomb University, Nashville, Tennessee.

Baca juga: Kisah Sejarah Kue Putri Salju Ternyata Sangat Menarik

Kisah Penemu Roti Tak Bisa Dilepaskan dari Masyarakat Natufian

penemu roti
Ilustrasi masyarakat Mesir kuno mengolah aneka bahan. Foto: Wikimedia Commons.

Penemu roti memang tidak bisa dijatuhkan atau ditentukan kepada satu orang saja. Apabila melihat perjalanannya, maka yang pertama kali memanen biji-bijian roti dan berhasil mendomestikan tanaman penghasil biji adalah masyarakat Natufian. Mereka hidup di daerah Timur Tengah sekitar 12,500 tahun lalu.

“Masyarakat Natufian diyakini merupakan orang-orang pertama yang mengalami transisi dari masyarakat yang sepenuhnya bergantung pada hasil panen dari alam menjadi masyarakat petani yang mengendalikan seluruh aspek persediaan makanan,” kata William Rubel, seorang sejarawan makanan dan penulis “Bread: A Global History” (2011) sebagaimana dilansir oleh livescience.com.

“Orang-orang Natufian memiliki alat untuk menggiling aneka biji-bijian dan mengubahnya menjadi roti,” lanjut Rubel.

Masyarakat Natufian adalah masyarakat yang diyakini merupakan orang-orang yang pertama kalinya memiliki pengetahuan akan pengolahan biji-bijian menjadi tepung kasar. Dari tepung inilah mereka kemudian membuat “Roti berukuran kecil mirip roti pita, namun tidak beragi dan dimasak langsung di atas nyala bara api,” lanjut Rubel.

Sampai kemudian berjalan beberapa ribu tahun kemudian, agrikultur dan budidaya biji-bijian terus menyebar mulai dari Timur Tengah, kemudian ke Asia arah barat daya. Perjalanan menembus batas ini dilakukan oleh campur tangan pemburu dan pengumpul yang ada di sekitar Lembah Nil, Mesopotamia, sampai ke bagian timur Lembah Indus.

Baca juga: Perjalanan Sejarah Nastar di Indonesia, Ternyata dari Belanda!

Roti Memiliki Andil Besar Terhadap Tatanan Masyarakat

penemu roti
Ilustrasi roti tentara Romawi kuno. Foto: Wikimedia

“Roti adalah percikan evolusi yang mengarah ke pembentukan sebuah negara sampai unit-unit politiknya,” lanjut Rubel. Siapa sangka bukan jika dari penelusuran penemu roti ini justru melintasi sejarah perjalanan manusia itu sendiri?

“Kehadiran roti memungkinkan terjadinya surplus atau kelebihan pangan, sehingga dari yang awalnya hanya sebuah desa mampu menjadi semakin besar hingga berubah menjadi kota.”

Jadi setelah lebih dari 5,000 tahun sejak pertama kalinya masyarakat Natufian membuat roti yang masih sangat kasar, telah berkembang tiga peradaban yang tumbuh selama Periode Perunggu (Bronze Age). Mereka adalah peradaban Mesir kuno, Mesopotamia (yang kini dikenal sebagai Irak) dan Harappans (di wilayah Lembah Indus, atau Pakistan saat ini). Ketiga peradaban besar yang sekaligus menjadi peradaban kuno terbesar di dunia ini, seluruhnya bergantung pada roti.

“Sumber kalori utama mereka adalah roti,” kata Rubel. “Dari roti inilah terbangun surplus dan kelas sosial. Anda tidak akan bisa masuk ke dalam kelas sosial berstatus tinggi tanpa roti.”

Roti dengan ragi sendiri diketahui untuk pertama kalinya dibuat di Mesir pada sekitar 1,000 tahun SM. Akan tetapi para ahli masih memperdebatkan hal ini. Sebab menurut Rubel, banyak bukti juga yang menunjukkan jika orang-orang di Mesopotamia memproduksi roti dengan ragi.

Tetapi ada hal menarik lain di balik perdebatan ini. Jika dilihat dari asal usulnya, maka roti dengan ragi berakar dari minuman keras. Pada era Mesir kuno, penduduk di sana menggunakan jelai dan gandum untuk menyeduh bir asam. Dari situlah kemudian tercipta roti pertama, sebagaimana dilansir dari sebuah studi pada tahun 1994 di dalam Jurnal Egyptian Archaeology.

Baca juga: Roti Buaya Kini Ternyata Mengalami Pergeseran Tradisi

penemu roti
Ilustrasi roti dijual di pasar kuno. Foto: Wallpaperflare.com.

“Orang Mesir kuno membuat bir dengan memanggang “adonan kaya ragi” menjadi “roti bir”, yang kemudian dihancurkan dan disaring dengan air, lalu difermentasi menjadi bir.” Inilah yang dikatakan oleh buku “Ancient Egyptian Materials and Technology” yang diterbitkan oleh Cambridge University Press, 2000.

Dengan kata lain, “Bir adalah roti tapi dalam bentuk cair.” ujar Miller. “Karena di dalamnya mengandung bahan baku yang sama, yaitu air, gandum dan ragi. Hanya saja dalam porsi yang berbeda.”

Dari perjalanan roti dari olahan biji-bijian kasar, hingga kini mudah ditemukan di berbagai toko dan supermarket modern, roti telah berevolusi seiring berjalannya masyarakat dan peradaban dunia. Sejak pertama kalinya manusia mampu menghancurkan biji-bijian menggunakan batu sejak ribuan tahun lalu.

Jadi jika Anda bertanya siapakah penemu roti, maka dengan kata lain “manusia” itu sendiri yang menjadi penemu makanan yang dibuat dari olahan gandum dan ragi ini. Sebab perjalanannya sangatlah panjang, bahkan mampu mempengaruhi sebuah peradaban manusia dan menjadi tonggak sejarah.

Tanpa roti, mungkin manusia tidak akan seperti hari ini adanya. Dengan roti, terjadilah pertukaran pikiran, ilmu, dan peradaban. Jika Anda adalah penggemar roti atau pelaku bisnis roti, berbangga hatilah. Sebab Anda telah menjadi bagian dari sebuah perjalanan sejarah umat manusia itu sendiri.

Baca juga: Kisah Bakery Legendaris Tan Ek Tjoan Tak Lekang oleh Zaman

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments