Semangat yang membara bukan saja dimiliki oleh mereka yang masih berusia muda. Sebab di Malaysia, ada seorang kakek yang telah jualan roti keliling selama 42 tahun. Ia adalah contoh bagaimana sebuah dedikasi dan perjuangan tidak mengenal batas usia.
Kakek dengan nama Winson Chai ini berada di Malaysia. Bisa dikatakan ia merupakan sosok penjual roti bakar keliling legendaris karena sudah menjalankan usahanya selama lebih dari 40 tahun. Dilansir dari Asia One dan dikutip pula oleh Detik Food, Winson mengakui apabila ia bukan sekedar berjualan. Sebab ia juga menyukai menu tersebut.
Pada awalnya ia menjadi pelanggan tetap sebuah kedai hingga menjalin hubungan baik bersama penjualnya. Kemudian penjual itu memberikan saran untuk berjualan roti bakar. Atas dukungan penuh itu Winson berani mencoba.
Sebelum jualan roti keliling, Winson pernah melakoni aneka profesi. Seperti menjadi tukang bangunan, sopir, pelayan, pengantar barang dan lain sebagainya. Namun dari semua itu Winson merasa menjadi pedagang roti bakar merupakan pekerjaan yang sesuai baginya karena fleksibel.
Ia bisa memutuskan kapan mau berjualan atau tidak. Lokasi pun ia bisa menentukan sendiri.
“Dahulu saya berkeliling ke banyak titik. Namun saat ini saya fokus di sekitar Pudu ketika sore sampai malam,” kata Winson.
Karena ia telah jualan roti keliling selama 42 tahun, tak pelak pelanggan pun sudah banyak ia miliki.
“Saya menjadi saksi banyak anak-anak yang tumbuh besar ditemani roti milik saya. Banyak yang terus mengunjungi saya setiap tahun, namun ada juga yang menghilang,’ lanjutnya.
Baca juga: Seorang Kakek Konsisten Menjual Roti Canai dengan Harga Rp1.600 Selama 21 Tahun
Di Malaysia sendiri orang yang jualan roti keliling seperti Winson sudah mulai jarang ditemui. Karena kebanyakan lebih memilih menjalankan usaha di food court atau gerai-gerai. Itulah yang membedakan, karena Winson tetap setia menjajakan roti menggunakan motor tua miliknya.
Motor itu sendiri telah dimodifikasi agar mampu menyanggah box dari bahan alumunium. Kotak tersebut digunakan sebagai wadah menyimpan stok roti dan bahan isian. Ia membanderol produk rotinya yang jika dirupiahkan hanya sekitar Rp2,300.00,- sampai Rp2,700.00,- per porsi.
Salah satu keunikan roti produksi Winson yaitu ia masih menggunakan arang untuk membakar. Dengan begitu rasa khas tradisionalnya tetap kuat. Walaupun kini harga bahan bakar semakin mahal, ia tetap bertahan menggunakan cara seperti itu.
Ia sendiri memberikan keterangan bahwa keuntungan yang diraih bisa mencapai RM 40 atau setara Rp 135 ribu per harinya. Angka tersebut bisa didapatkan karena biaya operasional berjualan menggunakan motor cukup ekonomis.
Semoga setelah membaca ini, Anda ikut terinspirasi merasakan semangat seperti kakek Winson ya!
Baca juga: Cicipi Menu Roti Srikaya Khas Kedai Kopi di Bandung yang Telah Berdiri Sejak 1930