Sejarah Roti Sisir: Dari Era Kolonial ke Panggung Modern

sejarah roti sisir
Ilustrasi roti sisir. Foto: Getty Images.

Roti sisir, sebuah nama yang mungkin mengingatkan kita pada kenangan masa kecil atau aroma dapur nenek. Dalam sejarah roti sisir, makanan ini telah melewati berbagai perubahan dan inovasi, namun tetap mempertahankan cita rasa khas yang membuatnya dicintai oleh berbagai kalangan.

Kudapan ini diawali dari oven tradisional hingga kini berhasil menemukan tempatnya di panggung kuliner modern. Dari pasar tradisional hingga kafe-kafe bergaya kekinian, roti sisir terus memikat hati penikmatnya. Keunikan teksturnya yang lembut dengan aroma khas mentega membuatnya mudah dikenali dan diingat.

Seiring berjalannya waktu, roti sisir tidak hanya bertahan sebagai warisan kuliner, tetapi juga berkembang menjadi salah satu ikon dalam industri roti di Indonesia.

Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang sejarah, perkembangan, dan bagaimana roti sisir beradaptasi dengan zaman. Pembahasan ini juga akan membahas tips bagi Anda yang tertarik menjadikan roti sisir sebagai peluang bisnis yang menjanjikan.

Sejarah Roti Sisir Memiliki Kaitan dengan Masa Kolonial Belanda

Roti sisir di Indonesia memiliki akar yang mendalam dan terkait dengan pengaruh budaya asing dan berkembangnya kreativitas lokal yang menghasilkan variasi roti unik.

Dilansir dari Kampung Kaleng, roti sisir pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada masa kolonial Belanda. Pada masa itu, Belanda membawa berbagai jenis roti dan teknik pembuatannya kepada masyarakat Indonesia.

Roti menjadi makanan populer di kalangan orang Belanda yang tinggal di Hindia Belanda. Kemudian seiring waktu secara perlahan, roti mulai diadopsi oleh masyarakat lokal.

Hasil adaptasi ini menghasilkan preferensi rasa dan tekstur berbeda dari roti yang dibuat oleh Belanda. Seiring waktu, terciptalah variasi roti yang lebih sesuai dengan selera dan bahan-bahan lokal. Dari sinilah roti sisir mulai muncul.

Populer di Jawa Tengah dan Jawa Timur

Ilustrasi roti sisir. Foto: Getty Images.

Awal mula roti sisir dapat ditelusuri ke daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, seperti Solo, Semarang, dan sekitarnya. Roti ini pertama kali dibuat oleh para pedagang Cina yang tinggal di daerah tersebut. Mereka menggabungkan teknik pembuatan roti tradisional mereka dengan bahan-bahan lokal yang tersedia di Indonesia.

Dilansir dari Detik, roti sisir, dengan teksturnya yang empuk dan rasa gurih manis, pertama kali diperkenalkan oleh Toko Roti Matahari di Pasuruan, Jawa Timur.

Pada tahun 1955, pasangan suami istri Jacobus Laksmana atau Kwe Kho Liong dan Maria Wurilatsih memulai perjalanan mereka dalam dunia kuliner dengan roti sisir sebagai produk andalan.

Dengan cita rasa yang cocok bagi lidah lokal, roti sisir Matahari tidak hanya menjadi camilan, tetapi juga simbol dari kehangatan dan kebersamaan.

 Asal Usul Sejarah Penamaan Roti Sisir 

sejarah roti sisir
Foto: Detik Food.

Dilansir dari Detik, roti sisir mendapatkan namanya karena bentuknya yang menyerupai gigi sisir. Bagian dalam roti ini terpisah-pisah dan terbuka seperti jaringan yang saling terhubung, mirip dengan tampilan gigi sisir. Bentuk ini memberikan tekstur unik yang membedakannya dari roti lainnya.

Awalnya, roti sisir dibuat untuk konsumsi pribadi atau untuk acara adat dan upacara. Namun, dengan meningkatnya popularitas, roti sisir mulai dijual secara komersial oleh pedagang di pasar-pasar tradisional dan toko roti.

Hingga kini, roti sisir tetap menjadi salah satu roti tradisional yang populer di Indonesia. Roti ini dapat ditemukan di toko roti tradisional di berbagai daerah, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain itu, roti sisir sering menjadi hidangan favorit dalam acara-acara khusus seperti pernikahan, ulang tahun, atau perayaan lainnya.

Simak halaman berikutnya: Aneka Variasi Roti Sisir dan Peluang Bisnisnya! 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments