Bukan dari Jepang, Kudapan Salmon Sushi Ternyata Berasal dari Norwegia!

salmon sushi
Ilustrasi daging salmon mentah. Foto: Great British Chef.

Meski sushi sangat identik dengan Jepang, salah satu varian sushi modern, yaitu salmon sushi mentah, sebenarnya tidak berasal dari tradisi Jepang, tapi Norwegia!

Sampai awal 1980-an, salmon mentah dianggap tidak aman di Jepang karena risiko parasit pada salmon Pasifik lokal. Namun, situasi ini berubah berkat peran besar Norwegia dalam memperkenalkan salmon Atlantik berkualitas tinggi ke Jepang.

Seperti apa kisahnya? Mari simak di bawah ini!

Jepang di Era 70-an

Karena berkaitan dengan Jepang, mari kita tengok perjalanan sejarah salmon untuk sushi terlebih dahulu.

Dilansir dari Great British Chefs, pada 1970-an, Jepang masih sangat berbeda dengan Jepang yang kita kenal saat ini. Ketika itu, negara ini sangat berkelimpahan makanan laut dan mampu memenuhi kebutuhan konsumsi seluruh penduduknya. Dan mereka mampu melakukannya tanpa harus melakukan impor!

Ketika itu jenis ikan yang digunakan adalah tuna dan sea brem karena memiliki tekstur daging tebal dan rasa yang alami. Salmon memang termasuk ke dalam salah satu jenis ikan tapi masih dianggap kurang bersih. Sebab kala itu salmon masih dianggap harus dimasak dengan baik dan termasuk daging ikan “murahan”.

Sehingga untuk menyajikan salmon dalam kondisi mentah dianggap berbahaya karena dianggap masih mengandung banyak parasit. Lalu bagaimana ceritanya Norwegia bisa mengubah ini semua?

Thor Listau dan “Project Japan” Mempopulerkan Salmon Sushi

salmon sushi
Ilustrasi sushi dengan daging salmon mentah. Foto: Wikipedia.

Pada tahun 1974, delegasi dari Norwegia, termasuk Thor Listau (anggota Norway’s fisheries committee), mengunjungi Jepang untuk mempererat hubungan antara kedua negara.

Listau menyadari bahwa tuna sangat dihargai di pasar Jepang, sementara salmon Pasifik dipandang sebagai ikan berkualitas rendah yang hanya dimakan setelah dimasak.

Pada waktu yang sama Norwegia sedang mengalami surplus salmon Atlantik. Di sinilah Listau melihat peluang di pasar Jepang untuk memperkenalkan salmon Atlantik dari Norwegia.

Salmon Sushi Mulai Masuk ke Pasar Jepang

Foto: Flickr.

Tapi keberhasilan tidak serta merta begitu saja menghampiri. Baru pada tahun 1980, salmon pertama dari Norwegia diekspor ke Jepang. Hal ini terjadi karena kombinasi dari beberapa hal:

  • Penangkapan ikan berlebihan di Jepang
  • Regulasi baru untuk praktek penangkapan ikan
  • Populasi yang terus bertambah sehingga Jepang tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan domestiknya
  • Pemerintah Jepang akhirnya mencari sumber ikan dari negara lain

Akan tetapi image salmon yang kurang higienis masih menjadi tantangan besar. Di sisi lain Thor memiliki target untuk melipatgandakan jumlah ekspor ke Jepang.

Pada 1985, Thor Listau dan delegasi Norwegia memulai kampanye besar dan lahirlah sebuah proyek bernama Project Japan.

Tujuannya adalah mengubah persepsi orang Jepang terhadap salmon Atlantik, yang tidak hanya lebih besar dan lebih kaya lemak tetapi juga bebas parasit, sehingga aman dimakan mentah.

Perjalanan Panjang Mengubah Persepsi

Pengenalan salmon Norwegia ke Jepang bukanlah transisi yang mulus. Bahkan, dibutuhkan waktu sekitar 10 hingga 15 tahun sebelum permintaan salmon benar-benar mulai meningkat di Jepang.

Salah satu alasan utama karena satu-satunya jenis salmon yang dikonsumsi oleh orang Jepang hingga saat itu adalah salmon yang dimasak.

Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa salmon Pasifik, satu-satunya jenis yang dapat diakses oleh Jepang pada saat itu, tidak dapat dimakan mentah. Terdapat terlalu banyak parasit dalam salmon Pasifik, yang berarti harus dimasak agar dagingnya aman dikonsumsi.

Namun, salmon Atlantik jauh berbeda, tidak mengandung parasit dan memiliki daging yang jauh lebih berlemak. Hal ini membuatnya cocok untuk konsumsi mentah. Hal ini merupakan sesuatu yang pertama-kali harus dibiasakan oleh orang Jepang sebelum permintaan dapat meningkat.

Salah satu cara orang Jepang mengatasi masalah ini adalah dengan memberi salmon Atlantik nama baru, yaitu “sāmon.”

Dari situ, dengan dukungan selebriti dan sedikit keberuntungan untuk benar-benar meningkatkan permintaan salmon Norwegia, sushi salmon dengan cepat menjadi salah satu jenis sushi paling populer di seluruh Jepang.

Salmon Menjadi Salah Satu Daging Ikan Populer untuk Sushi

Seiring berjalannya waktu, Norwegia berhasil meningkatkan ekspor salmon ke Jepang hingga 250% antara 1980 dan 1994.

Selain itu, keberhasilan kampanye ini tidak hanya berdampak pada ekonomi Norwegia tetapi juga mengubah budaya kuliner Jepang.

Salmon mentah kini menjadi bagian integral dari sushi modern, yang menyebar ke seluruh dunia sebagai makanan sehat dan lezat.

Tangkapan layar dari salah satu akun X yang menyatakan tidak tahu akan kisah sushi dari Norwegia. Foto: x.com/penunurialex.

Berkat Project Japan, Norwegia memainkan peran besar dalam perkembangan sushi modern. Meski banyak orang—termasuk warga Norwegia sendiri—tidak menyadari kisah ini, dampaknya tetap terasa hingga kini.

Ini adalah bukti bagaimana kolaborasi internasional dan inovasi bisa menghasilkan perubahan budaya yang signifikan. Apakah Anda salah satu yang menggemari sushi dengan daging salmon mentah?

 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments