Roti Tan Keng Cu: Jejak Sejarah yang Tak Luntur di Rongga Kenangan Cianjur

tan keng cu
Bagian depan toko roti legendaris di Cianjur. Foto: Instagram.com/alexander79agung.

Roti Tan Keng Cu, sebuah nama yang melambung tinggi di antara gemerlap kuliner Indonesia, terutama di tanah Cianjur yang kaya akan warisan budaya.

Terpatri dalam ingatan generasi ke generasi, legenda roti ini telah mempertahankan eksistensinya sejak lahir pada tahun 1926. Setiap harinya toko ini menjadi saksi bisu dari kehidupan yang terus bergerak, menyajikan aroma harum roti yang menarik di Jalan HOS Cokroaminoto No. 95, Cianjur.

Jejak Sejarah Toko Roti Legendaris di Cianjur

tan keng cu
Foto: Grace Patisserie.

Tan Keng Cu merupakan toko roti yang sudah melegenda. Toko ini berdiri di Cianjur di tengah era kolonial Belanda pada tahun 1926.

Pada masanya, bakery ini merupakan pemasok roti tawar bagi tentara Belanda yang menduduki tanah Pasundan saat itu. Mereka menemukan perlindungan dari rasa lapar mereka dalam gigitan empuk roti Tan Keng Cu.

Dilansir dari Kompas.com, Mulyana, pewaris toko roti ini mengungkapkan bagaimana roti tawar dari tokonya menjadi santapan utama para tentara Belanda di Jawa Barat.

“Tentara Belanda masuk Indonesia, itu satu Jawa Barat makannya dari sini,” ucapnya. Setiap hari mereka mampu mengirimkan 50 karung roti, menjangkau setiap sudut Jawa Barat, dari pagi hingga malam.

Dengan kelezatan dan kualitasnya, roti buatan toko roti ini menjadi sahabat setia para tentara Belanda. Apalagi dengan fakta bahwa mereka tidak menjadikan nasi sebagai makanan pokok mereka.

Pada tahun 1959 hingga 1961, bisnis roti ini menghadapi masa sulit ketika barang impor dilarang masuk ke Indonesia. Pada tahun 1963, dengan masuknya pasokan terigu dari Singapura dan beralih menggunakan tepung terigu lokal, toko roti ini berhasil mengatasi krisis tersebut dan terus melangkah maju sebagai bagian integral dari sejarah dan kehidupan Cianjur.

Kini, setelah 98 tahun berdiri, warisan ini diteruskan oleh generasi keempat dan kelima. Dilansir dari laman akun Instagram Pinot Johnny, saat ini adalah Liliana dan Henry, anak dari Liliana yang meneruskan cita rasa Tan Keng Chu.

Kontinuitas Rasa Roti Tan Keng Cu

Bagian depan toko roti legendaris di Cianjur. Foto: Instagram.com/alexander79agung.

Salah satu faktor bakery ini masih kokoh berdiri berasal dari konsistensi rasa rotinya terutama dari menu unggulannya yaitu roti manis. Meskipun sederhana dalam komposisinya, campuran tepung, mentega, dan gula menjadi ciri khas yang tak terlupakan.

Tekstur lembut yang meluncur di lidah, dan rasa manis yang tepat, menjadikan roti dari Cianjur ini selalu dicari, tidak hanya oleh para penduduk lokal, tetapi juga oleh wisatawan yang melewati Cianjur.

Dari masa ke masa, tokoh-tokoh di belakangnya menjaga keutuhan proses produksi, tetap menggunakan alat-alat tradisional dari zaman kolonial Belanda. Oven dan mesin penggiling yang telah berusia hampir satu abad tetap menjadi bagian integral dari produksi roti.

Setiap langkah, dari penggilingan hingga pemanggangan, diawasi dengan cermat. Dari sini terjagalah keaslian dan kualitas yang telah dikenal oleh ribuan lidah selama hampir satu abad.

Namun, toko ini tidak terpaku pada tradisi semata. Di balik warisan roti manis, mereka juga menyajikan beragam hidangan inovatif. Mulai dari zuppa soup hingga pizza dengan berbagai isian menarik.

Bagi pembeli yang ingin mencicipi tidak perlu khawatir kantong jebol. Hanya dengan Rp6 ribu sudah bisa menikmati roti yang dijajakan di etalase toko. Sementara roti dengan harga Rp3 ribu disediakan di bagian trotoar depan toko.

Melangkah ke Masa Depan dengan Mempertahankan Akar

tan keng cu
Oven yang telah berusia hampir satu abad masih dipertahankan untuk rasa otentik. Foto: Instagram.com/alexander79agung.

Keberhasilan Tan Keng Cu diiringi juga oleh semangat dan kesederhanaan dalam berbisnis. Motto sederhana, “murah, besar, enak,” telah menjadi pilar keberhasilannya selama bertahun-tahun.

Meskipun menjual roti dengan harga yang terjangkau, Tan Keng Cu tidak pernah berkompromi dengan kualitas dan kuantitas. Salah satu langkah yang diambil yaitu dengan tidak membuka cabang di kota lain.

Alasan utama adalah demi mempertahankan kualitas roti yang bertahan selama 3 hari. Apabila harus dikirim terlebih dahulu dari Cianjur, dikhawatirkan kondisi roti sudah tidak maksimal.

Sebagai perusahaan yang memiliki hampir satu abad sejarah, Tan Keng Cu berhasil menghindar dari jebakan nostalgia semata. Dengan pandangan ke depan, mereka terus berinovasi dalam menyajikan produk-produk yang sesuai dengan selera zaman sambil terus menjaga keaslian proses dan cita rasa yang telah dikenal oleh banyak orang.

Roti Tan Keng Chu, lebih dari sekadar makanan, adalah warisan yang hidup, mengikat generasi lalu, kini, dan yang akan datang. Bagi Anda yang penasaran dengan toko roti legendaris di Cianjur ini dapat datang setiap harinya mulai pukul 09.30 pagi sampai 20.00 WIB.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments