Berbagai daerah di pelosok Indonesia banyak menghasilkan aneka ragam kudapan roti yang enak. Salah satunya terdapat Roti Maros dari Sulsel. Sama seperti namanya, menu yang satu ini merupakan makanan khas yang berasal dari Kab. Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Apa yang membuat penganan dari ini istimewa dan patut dicoba? Simak terus pembahasan singkat ini sampai habis ya!
Roti Maros dari Sulsel Sekilas Mirip Roti Sobek
Apabila dilihat sepintas, bentuk dari Roti Maros memiliki kesamaan bentuk seperti roti sobek yang memiliki 12 – 16 potongan. Teksturnya jika disentuh dan disantap akan terasa kelembutannya.
Dilansir dari Detik.com, Roti Maros memiliki rasa selai yang khas dengan cita rasa manis dan gurih berpadu menjadi satu. Selai yang digunakan biasanya dibuat dari santan, gula, kuning telur hingga jadilah selai srikaya. Dari gigitan pertama akan langsung bisa merasakan sensasi kelembutan roti dan nikmatnya isian selainya.
Menu Roti yang Naik Kelas
Apabila melihat sejarahnya, dahulu Roti Maros identik dengan makanan untuk masyarakat menengah ke bawah. Di masa-masa awal, kudapan ini memiliki bentuk mirip bakpao berwarna putih. Dilansir dari Unkris.ac.id, menu dari Sulsel ini dibuat menggunakan alat-alat sederhana yang tersedia. Contohnya alat yang digunakan untuk memanggang roti terbuat dari batu bata serta pompa untuk membakar adonan.
Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu, produksi roti mengalami kemajuan karena industri rumahan juga turut berubah menjadi lebih maju. Dilansir dari Berbagi Tips, pengrajin Roti Maros yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan juga telah meng-upgrade peralatan yang digunakan. Sebut saja kini mereka sudah menggunakan perangkat modern seperti oven dan kompor gas.
Kemajuan juga bukan hanya terjadi dari segi produksinya saja tapi juga cita rasa turut dikembangkan. Apabila dulu hanya ada selai kaya atau srikaya, maka kini isian selai di dalam Roti Maros dari Sulsel ini banyak variasinya seperti nanas, strawberry, coklat, vanili, sampai dengan rasa durian.
Karena itulah roti ini dapat dinikmati bukan cuma kalangan menengah ke bawah, tapi juga disukai oleh masyarakat dari berbagai kalangan.
Baca juga: Cerita Roti Buka 15 Gerai Sekaligus di Makassar, Luar Biasa!
Pangsa Pasar Roti Maros dari Sulsel Kian Luas
Perubahan ke arah positif juga dapat dilihat dari perkembangan penjualan Roti Maros. Seiring dengan perkembangan industri rumahan yang semakin baik dalam memproduksi roti khas dari Sulsel ini, perubahan sarana dan prasarana distribusi juga turut andil dalam perkembangannya.
Dilansir dari KSM Tour, salah satu indikatornya yaitu jangkauan konsumen yang semakin luas. Apabila pada awalnya hanya dijual dan menjangkau masyarakat di sekitar Kabupaten Maros, lambat laun masuk ke Kota Makassar.
Perluasan pangsa pasar ini juga tak lepas dari pembangunan infrastruktur Jalan Poros Maros Makassar. Dengan begitu jalur distribusi semakin mudah dari dan ke Kabupaten Maros.
Tak pelak roti ini kini mampu menjangkau penggemarnya ke wilayah di luar Kabupaten Maros seperti Tana Toraja, Pinrang, Wajo, Parepare, SIdrap, dan Palopo. Menjadi hal yang wajar apabila sekarang kudapan ini sudah dapat ditemui di berbagai kedai sepanjang jalan yang melintasi Provinsi Sulawesi Selatan.
Pengemasan Roti Maros dari Sulsel
Karena industri rumahan yang menjadi pengrajin Roti Maros semakin berkembang, kini daerah Kabupaten Maros semakin dikenal sebagai sentra pembuatan kudapan khas ini. Beberapa faktor yang membuat kudapan Sulsel ini diminati karena bentuknya yang bulat dengan isian selai srikaya yang tidak dapat ditemui dari roti pabrikan konvensional. Semua produk adalah buatan tangan di industri rumahan alias hand made.
Pengemasan Roti Maros dari Sulsel ini disimpan di dalam kemasan kotak berukuran cukup besar agar dapat menampung ukuran yang dapat dibagi menjadi 9 – 16 potong. Selain itu kedai yang menjual kudapan ini juga sekaligus menjadi tempat produksinya. Maka apabila Anda membeli Roti Maros, cenderung produk yang Anda dapatkan itu masih hangat.
Apabila Anda berkesempatan berkunjung ke Kabupaten Maros maka sangat sayang jika tidak merasakan roti yang masih hangat. Sensasi kenikmatannya akan semakin bertambah apabila ditemani kopi atau teh hangat di sore hari. Menurut sumber, harga untuk setiap kemasannya sangat terjangkau, antara Rp10.000 sampai dengan Rp15.000.
Tips Penyimpanan Roti
Apabila masih ada sisi kekurangan dari produk industri rumahan ini kemungkinan besar ada pada cara penyimpanannya. Salah satu kekurangannya adalah kurang tahan lama apabila disimpan di dalam suhu ruang. Apabila roti sudah dalam keadaan dingin maka akan menjadi agak keras.
Maka dari itu apabila Anda ingin menyimpan lebih lama sebaiknya dimasukkan ke dalam kulkas. Roti yang didinginkan ini dapat bertahan hingga seminggu. Akan tetapi sebelum disantap sebaiknya dikukus ulang atau dimasukkan ke pemanas nasi untuk mengembalikan kelembutan teksturnya.
Itulah sedikit ulasan mengenai Roti Maros dari Sulsel. Yuk cicipi kudapan ini apabila Anda berkunjung ke Kabupaten Maros!