3. Banitsa (Banitza) dari Bulgaria
Bulgaria juga salah satu negara di Eropa yang memiliki penduduk muslim cukup banyak. Dari negara ini terdapat menu Banitsa, atau dikenal sebagai Bulgarian Cheese Pie.
Sepintas dari kandungannya memiliki kemiripan dengan Zelnajica dari Bosnia, sebab kue tradisional Bulgaria ini terbuat dari adonan filo yang renyah dan mentega. Tetapi bedanya kudapan ini biasanya diisi dengan keju feta atau keju putih Bulgaria.
Keju feta atau Sirene menyediakan protein dan lemak yang baik, sementara adonan filo memberikan karbohidrat yang memberikan energi. Selain itu, Banitza juga mudah disiapkan dan bisa dibuat dalam jumlah banyak, menjadikannya pilihan praktis untuk berbuka puasa di bulan Ramadan.
Kue ini juga bisa diisi dengan bahan lain seperti bayam atau labu, memberikan variasi rasa dan nutrisi yang berbeda-beda.
4. Flija (Flia) dari Kosovo
Pie berlapis dari Kosovo, Flija. Foto: Taste Atlas.
Dilansir dari Pew Research Center, Kosovo termasuk ke dalam salah satu negara di Eropa dengan jumlah populasi penduduk muslim terbanyak hingga 93,8 %. Tidak heran apabila bisa ditemukan pula menu sensasi Ramadan di Eropa dari Kosovo.
Menurut Taste Atlas, Flija, sering disebut sebagai “flia”, adalah hidangan tradisional yang sangat populer di Kosovo dan Albania. Kudapan ini adalah kue lapis yang dibuat dengan cara yang unik.
Pembuatannya menggunakan adonan cair yang dituangkan ke dalam panci panas dan dipanggang lapis demi lapis. Setiap lapisan adonan dipanggang sebentar di bawah tutup logam khusus yang disebut ‘saç’, yang diletakkan di atas api terbuka. Proses ini diulang hingga terbentuk beberapa lapisan, yang bisa mencapai lebih dari 20 lapisan.
Flija disajikan dengan berbagai pelengkap seperti susu asam, yogurt, sayuran acar, keju, dan ajvar. Hidangan ini sangat cocok untuk berbuka puasa karena teksturnya yang lembut dan melambangkan keramahtamahan dan sering disajikan dalam pertemuan keluarga atau saat perayaan.
5. Sarma dari Makedonia
Kudapan sarma dari Makedonia. Foto: Taste Atlas.
Menurut data, saat ini populasi Makedonia terutama bagian utara berpenduduk muslim sebesar 33%. Populasi muslim ini mencakup berbagai etnis, mulai dari Turki, Romani, Bosniak, Albania, sampai penduduk asli yang beragama Islam.
Di Makedonia Utara, berbuka puasa selama bulan Ramadan biasanya melibatkan berbagai kudapan. Salah satu yang paling populer adalah sarma.
Sarma adalah hidangan tradisional Makedonia Utara dengan rasa yang lezat, gurih, dan tekstur empuk dari daging yang dapat dirasakan saat pertama kali mencicipi.
Sarma biasanya disajikan panas dan sering menjadi menu pembuka atau hidangan utama dalam berbagai kesempatan. Keunikannya yaitu daun kubis yang difermentasikan kemudian diisi daging. Memberikan paduan unik antara rasa asam dari kubis yang diawetkan dengan gurihnya daging.
Saat disajikan kerap dibumbui dengan bawang, bumbu cabai merah dan rempah lainnya. hidangan ini juga mudah disiapkan dalam jumlah banyak, menjadikannya pilihan praktis untuk berbuka puasa di bulan Ramadan.
Seiring terbenamnya matahari di cakrawala Eropa, bulan Ramadan mengajarkan kita tentang keberagaman dan kekayaan budaya yang terjalin dalam tradisi berbuka puasa.
Dari Albania hingga ke jantung Makedonia, setiap kudapan yang disajikan tidak hanya mengenyangkan tetapi juga menghangatkan jiwa. Membawa kita lebih dekat dalam persaudaraan dan kebersamaan. Semoga perjalanan kuliner Ramadan ini memberikan inspirasi dan menambah kehangatan di meja makan Anda!