Siapa yang bisa menolak kelezatan pretzel? Sejarah pretzel telah menjadi bagian penting dari budaya kuliner sejak abad ketujuh. Tapi, tahukah Anda bahwa di balik bentuknya yang khas, pretzel menyimpan cerita menarik yang mungkin belum pernah Anda dengar?
Di Indonesia, kudapan ini mulai menarik perhatian para pecinta kudapan dan roti. Dengan berbagai variasi rasa dan penyajian, pretzel kini semakin mudah ditemukan di toko roti dan kafe-kafe modern. Apa yang membuat pretzel begitu istimewa dan bagaimana peluang bisnisnya di Indonesia? Mari kita telusuri lebih lanjut!
Menelusuri Sejarah Pretzel
Pretzel, yang dikenal sebagai “Brezel” dalam bahasa Jerman, memiliki sejarah panjang yang kaya dan berakar kuat di Eropa, khususnya Jerman. Kudapan ini awalnya dibuat oleh biarawan Eropa pada awal Abad Pertengahan, sekitar abad ke-6 atau ke-7.
Biarawan menggunakan bentuk simpul khas pretzel untuk melambangkan Tritunggal Mahakudus, dengan tiga bagian berlubang. Lubang ini mewakili Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Hal ini menjadikan pretzel erat kaitannya dengan praktik dan tradisi keagamaan.
Dilansir dari History.com, Nama “pretzel” sendiri kemungkinan berasal dari kata Latin “bracellae” yang berarti “lengan kecil,” atau “pretiolas” yang berarti “hadiah kecil.” Nama ini berkaitan dengan hadiah yang diberikan oleh biarawan kepada murid-murid yang dapat menghafal doa dengan benar.
Sejarah Pretzel Melintasi Benua Eropa
Seiring waktu, popularitas pretzel menyebar ke seluruh Eropa selama Abad Pertengahan. Pretzel dilihat sebagai simbol keberuntungan, kemakmuran, dan pemenuhan spiritual. Bahkan kudapan ini sering dibagikan kepada orang miskin sebagai bentuk bantuan.
Pada abad ke-12, pretzel telah menjadi simbol yang dikenal dalam budaya baking Jerman. Kudapan ini menyebar ketika imigran Jerman mulai menetap di bagian lain Eropa, seperti Austria dan Swiss.
Pada abad ke-16, pretzel sering diberikan sebagai hadiah kepada anak-anak yang belajar doa, serupa dengan kebiasaan biarawan yang memberikan hadiah kepada murid-muridnya.
Melambangkan Ikatan Cinta Abadi
Seiring dengan menyebarnya kudapan dari Jerman ini, pretzel semakin banyak dinikmati oleh siapa saja. Kudapan ini juga sering disajikan di berbagai acara, termasuk pernikahan, dan menjadi makanan pokok.
Resep dan variasi pretzel menyebar ke seluruh Jerman, dengan berbagai wilayah mengembangkan versi unik mereka sendiri dari resep tradisional.
Pada abad ke-17, lingkaran pretzel yang saling terkait dikaitkan dengan lambang cinta yang abadi.
Masih dilansir dari History, ada catatan yang menyebutkan bahwa pada tahun 1614 di Swiss, pasangan kerajaan menggunakan pretzel dalam upacara pernikahan mereka. Kudapan ini sekaligus sebagai simbol segel ikatan perkawinan.
Selain digunakan sebagai simbol cinta, anak-anak pada abad ke-17 di Jerman mengenakan kalung pretzel pada Tahun Baru. Kalung ini melambangkan keberuntungan dan kemakmuran di tahun yang akan datang.
Pretzel juga mendapatkan perhatian khusus pada tahun 1510, ketika Turki Ottoman mencoba menginvasi Wina, Austria, dengan menggali terowongan di bawah tembok kota.
Biarawan yang sedang memanggang pretzel di basement sebuah biara mendengar suara penggalian musuh dan memberi peringatan kepada seluruh kota, sehingga serangan tersebut berhasil digagalkan. Sebagai penghargaan, kaisar Austria memberikan lambang kebesaran kepada para pembuat pretzel.
Mesin Pembuat Pretzel Pertama
Ketika imigran Jerman mulai menetap di Pennsylvania sekitar tahun 1710, mereka membawa serta pretzel ke benua Amerika. Pada tahun 1861, Julius Sturgis mendirikan salah satu pabrik pretzel komersial pertama di Lititz, Lancaster County, Pennsylvania.
Sturgis juga dinobatkan sebagai pembuat pretzel keras pertama, yang lebih tahan lama sehingga mudah dijual lebih luas.
Pada tahun 1947, ditemukan mesin pretzel otomatis pertama oleh Reading Pretzel Machinery (RPM) Company. Mesin yang dikembangkan oleh Edwin I. Groff ini menjadi awal pembuatan pretzel otomatis dan menjadi landasan produksi pretzel modern ke depan.
Hingga saat ini, pretzel menjadi makanan yang populer dan ikonik di Jerman dan seluruh dunia, dengan Pennsylvania sebagai pusat produksi pretzel di Amerika.
Pretzel tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari lembut dan kenyal hingga renyah dan garing. Di Eropa dan Amerika, kudapan ini sering dinikmati dengan mustard Jerman, Obatzda, atau beer cheese.
Apa bedanya pretzel dengan roti dan bagaimana peluang bisnisnya di Indonesia? Klik halaman berikut!