Perjalanan Sejarah Nastar di Indonesia, Ternyata dari Belanda!

Nastar dapat dikatakan merupakan primadona kue lebaran. Jika hari raya Idul Fitri tiba, rasanya tidak akan lengkap jika tidak ada menu kue dengan isian nanas ini. Jika ditelusuri lebih jauh, ternyata perjalanan sejarah nastar di Indonesia cukup menarik. Bagaimana kisahnya?

Salah satu fakta paling menarik, ternyata perjalanan sejarah nastar di Indonesia tidak lepas dari era kolonial Belanda. Jadi, kue yang biasanya berbentuk membulat ini awalnya merupakan kudapan Belanda yang masuk ke Indonesia.

Hampir mirip dengan kastengel yang juga berasal dari negeri kincir angin tersebut. Hanya saja jika kastengel dominan dengan rasanya yang gurih dengan aroma keju yang kuat, nastar cukup kaya akan cita rasa.

Sebab ketika kue digigit, maka akan terasa empuk di dalam namun renyah di luar. Rasanya pun cenderung manis yang berasal dari penggunaan selai sebagai isiannya.

Perjalanan Sejarah Nastar di Indonesia Terinspirasi dari Kue Pie

Ilustrasi pie nanas. Foto: Flickr.

Fakta berikutnya, sebagaimana dilansir dari Fimela.Com, nastar adalah kue yang terinspirasi dari kue pie. Seperti yang mungkin telah banyak orang ketahui, di negara-negara Eropa, membuat aneka jenis pie merupakan hal yang lumrah.

Contohnya mungkin dapat Anda lihat dari berbagai film barat atau Eropa. Seringkali saat piknik atau liburan, keluarga di Eropa menyajikan kue pie untuk disantap bersama.

Hal itu pula yang terjadi di Indonesia. Hanya saja, karena di Indonesia kala itu sulit menemukan buah yang biasa menjadi isian pie seperti apel, stroberi dan blue beri, maka kue pie yang dibuat di Indonesia menggunakan nanas.

Pemilihan isian nanas ini dengan tujuan untuk mengganti cita rasa yang masih mirip dengan buah-buahan yang ada di Belanda.

Hal menarik lainnya dari kisah perjalanan sejarah nastar di Indonesia ini adalah dari ukurannya. Jika orang mendengar kata pie, pasti yang terbersit di pikiran adalah satu loyang kue besar.

Nama Nastar Berasal dari Bahasa Belanda

perjalanan sejarah nastar di Indonesia
Ilustrasi nastar. Foto: Wikimedia.

Selain mengambil inspirasi dari kue pie yang identik dengan makanan Eropa, rupanya nama ‘nastar’ itu sendiri berasal dari negeri kincir angin.

Jadi, kata ‘nastar’ merupakan gabungan dari kata ananas atau nanas dengan taartjes atau kue tart.

Sehingga apabila dibayangkan kue nastar dalam bentuk loyang besar, bisa juga disajikan sebagai kue tart atau pie yang berukuran besar layaknya kue pada umumnya.

Tetapi dalam perjalanannya, ukuran kue nastar dimodifikasi. Sehingga jika diperhatikan, nastar bagaikan kue pie nanas yang sudah dipecah menjadi bagian-bagian kecil.

Perjalanan Sejarah Nastar di Indonesia Semakin Kaya dengan Modifikasi

perjalanan sejarah nastar di indonesia
Ilustrasi nastar. Foto: Pixabay/ShirleySavitri.

Sebuah modifikasi bukan saja dapat dilakukan terhadap kendaraan saja. Namun juga terjadi di dunia kuliner. Hal ini tentu wajar karena daya kreativitas manusia memang tidak ada batasnya.

Hal ini penting disadari terutama bagi Anda yang ingin terjun atau sudah menggeluti bisnis kue-kue seperti nastar dan kawan-kawannya. Sebab semakin hari, persaingan pasti bertambah ketat. Jika Anda tidak berkreasi, ada kemungkinan Anda akan kalah dalam persaingan itu.

Oleh karena itu, pastikan agar Anda terus menerus menambah wawasan, juga mengupgrade diri dan alat-alat pengolahan yang Anda miliki. Sehingga Anda dapat meraih sukses kedepannya.

Juga, Anda perlu terus menerus menyimak berbagai info, tips, dan kabar terbaru mengenai dunia baking di Bake.Co.Id. Karena akan selalu ada informasi menarik yang pastinya berguna bagi Anda.

Perkembangan modifikasi ini juga terjadi di dunia nastar. Menurut chef Andreas dari Hotel Noormans yang berlokasi di Semarang, modifikasi yang terjadi dalam perjalanan sejarah nastar terjadi baik dari isian, bentuk, dan juga adonan.

“Di Belanda, pie dibuat dan diolah di dalam loyang besar, sementara di Indonesia adonan dibentuk menjadi bulatan kecil dengan tujuan supaya lebih mudah dikonsumsi. Sehingga cukup sekali ambil, langsung habis,” demikian ujar Chef yang turut tergabung dalam Indonesian Chef Association sebagaimana dilansir oleh Kompas.Com.

Perubahan yang terjadi pada nastar juga dari segi orang yang mengkonsumsinya. Sebab ketika awal masuk ke nusantara, nastar hanya disajikan pada saat acara-acara besar saja.

Bahkan hanya para bangsawan atau priyayi saja yang mampu merasakan lezatnya kue dengan isian nanas ini.

Tetapi seiring berjalannya waktu, kini kue khas berwarna kuning keemasan ini dapat dinikmati oleh siapa saja.

Kue yang menggunakan bahan seperti terigu, mentega, telur dan gula serta selai nanas ini kini masuk ke dapur-dapur rumah tangga sampai hotel kelas atas. Apapun kondisi ekonominya, semua orang berhak untuk mencicipi nastar terutama pada hari-hari besar.

Perjalanan Sejarah Nastar di Indonesia Ternyata Melibatkan Berbagai Budaya

perjalanan sejarah nastar di indonesia
Ilustrasi modifikasi nastar. Foto: Wikimedia.

Fakta sejarah menarik lainnya ternyata dapat dicari dari perjalanan sejarah nastar di Indonesia. Salah satunya, ternyata kue yang berbentuk bulat ini tidak hanya lekat dengan tradisi Idul Fitri di nusantara.

Karena menurut Chef Andreas, kue nastar juga menjadi makanan favorit warga Tionghoa menjelang perayaan Imlek. Hal ini dikarenakan kue ini juga dianggap menjadi lambang keberuntungan bagi siapa saja yang mengkonsumsinya.

Mengapa kue nastar dapat dianggap sebagai lambang keberuntungan? Jawabannya dapat dilihat dari asal muasal kata atau penamaannya.

Jadi, di dalam bahasa Hokkian, kue nastar disebut juga dengan Ong Lai atau buah pir emas. Tentu saja penamaan ini tidak lepas dari warna kue yang keemasan.

Warna yang berwarna kuning keemasan dari adonan yang telah matang sempurna itu merupakan lambang keberlimpahan rejeki yang manis.

Karena proses akulturasi budaya pula, kini nastar telah masuk ke seluruh lapisan masyarakat dari berbagai budaya dan agama. Sehingga tidak heran jika mulai dari perayaan Idul Fitri, Natal, Imlek, sampai hari-hari besar dan acara adat lainnya kerap kali menyajikan kue dengan isian nanas ini.

Perdebatan Tentang Kue Nastar

perjalanan sejarah nastar di indonesia
Ilustrasi nastar yang dalam proses pembuatan. Foto: Shutterstock/Bambang Hidayat82.

Dari sekian lamanya kue dengan isian nanas ini bercokol menjadi top 5 kue yang paling dicari saat lebaran, rupanya masih ada perdebatan yang terjadi. Namun tenang saja, perdebatan ini tidak menimbulkan perpecahan kok.

Perdebatan itu terjadi pada kategorisasinya. Pada kedudukan nastar di dalam daftar kuliner di nusantara sendiri ada sebagian yang setuju apabila kue nastar tergolong sebagai kue kering.

Tetapi ada pula yang yakin apabila kue nastar seharusnya masuk ke dalam kue basah. Mereka menilai karena isiannya yang menggunakan selai nanas menyebabkan kue berwarna keemasan ini menjadi lembab dan lembut. Otomatis terdapat pula sedikit kandungan air di dalamnya.

Sementara itu kue kering lainnya memiliki sifat yang tidak lembab dan renyah. Tentu saja bisa dibayangkan jika kue nastar terasa renyah, tentunya akan aneh bukan?

Kalau menurut Anda sendiri bagaimana? Termasuk yang menggolongkan kue nastar sebagai kue kering atau kue basah?

Kesimpulan

Perjalanan sejarah nastar di Indonesia mengajarkan kita banyak hal. Pertama, sebuah makanan yang ada saat ini dapat berasal dari negeri yang jauh. Mengingatkan kita akan proses panjang menuju sebuah tujuan.

Kedua, tidak ada salahnya melakukan modifikasi. Sebab kue nastar sekalipun telah melalui modifikasi dari pie besar menjadi potongan kecil. Begitu pula isiannya, menggunakan bahan yang banyak tersedia di Indonesia, yaitu nanas.

Ketiga, nastar dapat menjadi pelajaran akan akulturasi budaya. Karena bukan saja identik dengan lebaran, melainkan juga kue yang satu ini disajikan pula pada berbagai perayaan hari besar lainnya seperti Imlek.

Perjalanan sejarah nastar di Indonesia menjadi sepenggal kisah mengenai beraneka ragamnya budaya Indonesia yang terwakilkan oleh sebuah menu kue.

Patut diingat pula, kue nastar selalu menjadi favorit semua kalangan. Maka peluang dan pangsa pasarnya masih sangat besar. Jika Anda ingin memulai usaha kue atau kuliner, maka menu yang satu ini jangan sampai Anda lewatkan.

Simak selalu berbagai tips bisnis dan segala seluk beluk dunia baking hanya di Bake.Co.Id!

Simak juga:

Kisah Sejarah Kue Putri Salju Ternyata Sangat Menarik

Roti Legendaris Solo Ini Sudah Berdiri Sejak Abad Ke 18

Rupanya Ini Sejarah Mengapa Kue Kering Selalu Ada Saat Lebaran

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments