Belum lama ini dunia percuitan di platform burung berwarna biru diramaikan oleh kisah seorang netizen yang membeli kue khas Natal di negeri kincir angin. Setelah mengantri lama untuk mendapatkan oliebollen dari Belanda itu, ia terkejut karena rasanya malah tak jauh beda dari odading di Indonesia!
Dilansir dari Indotenesia dan Televisi Kompas, terselip sebuah kisah yang menggelitik tapi juga menarik dari cuitan di Twitter oleh akun @jastairvine. Ia mengunggah cuitan mengenai aktivitas kawannya yang ikut di dalam antrian untuk mendapatkan kue Natal di Belanda. Dari sinilah kisah ini dimulai.
Mengantre Sampai Dua Jam untuk Mendapatkan Oliebollen dari Belanda
Kue dari Belanda bernama oliebollen menjadi viral di tanah air karena sebuah cuitan netizen di akun @jastairvine. Di dalam cuitan tersebut ia mengisahkan seorang temannya yang ikut mengantri untuk mendapatkan kue oliebollen. Sebuah kudapan tradisional yang kerap disantap saat tahun baru.
“Teman saya sedang liburan di Amsterdam. Saat itu ia diajak pacarnya yang seorang bule untuk ikut mengantri kue. Kebetulan kue itu cuma dijual saat musim liburan atau holiday season. Nama makanan itu adalah oliebollen,” tulis pemilik akun @jastairvine sebagaimana dilansir dari Kompas TV.
Akan tetapi setelah ikut mengantri selama dua jam, rupanya sang teman berpendapat rasa oliebollen sama saja seperti odading, sebuah kudapan lokal yang kerap ditemui di Bandung, Jawa Barat. Odading yang pernah viral karena salah satu pelaku usahanya mempromosikan dengan bahasa “apa adanya” itu ternyata tidak jauh beda dari oliebollen yang ada di Belanda.
Tak pelak, keterkejutannya itu diekspresikan sesuai dengan apa yang dirasakan.
“Ceritanya, teman saya itu sudah mengantri dua jam, kedinginan kena salju, pilek, kena angin, dan lain sebagainya. Pas sudah sampai gilirannya, dia bilang ‘Ini sih Odading!’,” lanjut tulisan di akun Twitter tersebut.
Baca juga: Kisah Sukses Usaha Cakue Odading Berawal dari Jualan Keliling
Perbedaan Oliebollen dari Belanda dengan Odading
Dari kisah ini menarik untuk disimak memangnya semirip apakah antara oliebollen dengan odading? Jadi apabila diperhatikan, maka bentuk keduanya memang sangat mirip. Sama-sama bulat dan bahkan menggunakan bahan baku yang juga sepintas sama.
Beberapa bahan untuk membuat kedua kudapan ini antara lain gula, telur, susu cair, dan tepung terigu. Cara mengolahnya pun juga sama yaitu digoreng di atas wajan atau wadah lainnya yang memiliki fungsi serupa.
Tapi pasti di antara dua jenis makanan berbeda negara akan ada perbedaannya. Ciri khas yang paling menonjol antara oliebollen dengan odading adalah dari isiannya. Jika odading tidak ada isian alias polos, kudapan dari Belanda menggunakan isian kismis serta potongan buah.
Tidak jarang, buah apel dan cinnamon kerap digunakan ke dalam adonan kue yang mirip odading ini.
Kilas Sejarah Oliebollen
Setelah ditelusuri lebih jauh, kudapan dari Belanda yang mirip odading ini erat kaitannya dengan budaya setempat. Terutama ketika Natal dan akhir tahun. Kue yang dalam bahasa Indonesia artinya ‘bola minyak’ menjadi bagian tradisi kudapan yang selalu hadir saat pada momen spesial di rumah-rumah warga negeri kincir angin.
Menurut sejarahnya, tidak ada referensi pasti tentang kapan warga Belanda mulai membuat oliebollen. Akan tetapi ada sebuah lukisan di tahun 1652 yang dibuat oleh Aelbert Cuyp menyertakan bentuk panci masak lengkap dengan oliebollen di atasnya.
Sementara itu ada juga yang percaya jika menu ini datang ke Belanda karena campur tangan orang Yahudi Portugal dan Spanyol. Ketika itu mereka harus melarikan diri di tengah kekacauan yang terjadi di Abad Pertengahan.
Ada pula yang meyakini menu kudapan ini dibuat untuk menghindari amukan Dewi Perchta. Agar sang dewi tidak menunjukkan kebengisannya, penduduk dari Republik Batavia dan Frisia membuat kudapan ini sebagai persembahan setiap momen pergantian tahun.
Oliebollen yang dibuat sebagai persembahan tersebut dibuat dari adonan berlemak yang bertujuan untuk menyelamatkan penduduk. Sebab Dewi Perchta diyakini akan berkeliling di musim dingin dan merobek perut orang-orang yang terdapat lemak perut. Akan tetapi bagi mereka yang mengkonsumsi kue khas Belanda itu akan selamat.
Mitos dan kisah legenda memang acap kali mewarnai perjalanan sebuah menu makanan. Sama halnya seperti oliebollen. Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda penasaran ingin mencicipi kudapan khas negeri Kincir Angin yang tak jauh beda dengan odading ini?
Baca juga: Cakwe Jumbo Sambal Kacang Emang Gak Ada Obat!