Lampung terus membuktikan diri sebagai salah satu produsen komoditas unggulan Indonesia di pasar internasional. Salah satu produk yang kini mencuri perhatian adalah mentega shortening, produk turunan dari crude palm oil (CPO), yang diekspor ke Yunani.
Sebanyak 72 ton mentega shortening dikirim oleh PT Domus Jaya, dengan nilai ekspor mencapai 61 ribu dolar AS atau setara Rp900 juta.
Dilansir dari Antara (05/09/24), ekspor ini merupakan bagian dari kontrak berkelanjutan yang dimulai pada Juli 2024. Pengiriman tambahan direncanakan pada bulan-bulan mendatang.
Apa Itu Mentega Shortening?
Mentega shortening adalah produk olahan lemak yang banyak digunakan dalam industri makanan, terutama untuk memproduksi makanan cepat saji. Bahan baku ini sering digunakan sebagai bahan menggoreng, menghasilkan makanan yang lebih kering dan garing tanpa minyak berlebih.
Shortening, yang juga dikenal sebagai “mentega putih,” adalah lemak yang dapat dimakan. Sering digunakan dalam pembuatan adonan roti, butter cream, dan untuk menggoreng.
Terbuat dari 100% lemak, shortening bisa berasal dari lemak nabati, hewani, atau campuran keduanya yang telah dimurnikan dan dihilangkan baunya.
Fungsi utamanya adalah membuat adonan lebih empuk dan enak. Dalam dunia kuliner Indonesia, terdapat berbagai jenis shortening. Contohnya seperti White Fat, Baker’s Fat, Cake Fat, Frying Shortening, dan Pastry Fat, yang masing-masing memiliki kegunaan khusus.
Di Indonesia, shortening umumnya berasal dari minyak kelapa sawit (CPO). Karena itu bahan ini lebih ekonomis dan stabil pada suhu ruang dibandingkan dengan mentega berbasis susu. Kegunaannya sangat luas, mulai dari pembuatan roti, kue, hingga makanan gorengan.
Peningkatan Permintaan Mentega Shortening di Pasar Internasional
Mentega shortening, yang banyak digunakan dalam industri makanan cepat saji, memiliki keunggulan dalam menghasilkan makanan yang lebih kering tanpa minyak berlebih. Hal ini membuat produk ini semakin diminati di Eropa, khususnya Yunani.
Dengan permintaan yang terus meningkat, PT Domus Jaya tidak hanya mengekspor dalam bentuk kontainer. Perusahaan ini juga melayani pengiriman curah (bulk shipping) dalam skala besar hingga 5.000 ton menggunakan kapal.
Walaupun tantangan logistik seperti harga kontainer yang tinggi kadang terjadi, Lampung tetap optimis. Ekspor mentega shortening ini diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang bagi Indonesia untuk memperluas pangsa pasar globalnya.
Pasar yang disasar khususnya di sektor produk turunan CPO. Keberhasilan ini juga menjadi bukti bahwa produk Indonesia mampu bersaing di pasar internasional dengan kualitas yang dapat diandalkan.
Dengan terus meningkatnya minat terhadap mentega turunan CPO dari Lampung, ekspor ini bukan hanya meningkatkan perekonomian daerah.
Ekspor ini juga memperkuat posisi Indonesia di pasar global. Komitmen untuk memenuhi permintaan pasar internasional ini menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam memperluas jaringan ekspor. Berangkat dari sini kemudian dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di masa mendatang.