Agar dunia kuliner Indonesia terus berkembang tentu membutuhkan dukungan dari banyak pihak. Maka dari itu Menparekraf ajak investor untuk memberikan dukungan kepada subsektor kuliner lewat FoodStartup Indonesia (FSI).
“Sebanyak 41% PDB nasional disumbangkan oleh subsektor kuliner, itulah yang membuat FSI menjadi penting. Karena akan terbuka lebih besar peluang investasi kepada UKM kuliner,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno ketika berkunjung ke acara puncak Demoday FoodStartUp Indonesia (FSI) di Bali, sebagaimana dilansir dari antaranews.com.
Ada sekitar 25,000 pelaku ekonomi kreatif di bidang kuliner yang terlibat dengan 65 miliar rupiah dana investasi. Kemenparekraf akan terus mendorong pengembangan sektor kuliner untuk menumbuhkan kebanggaan pada produk Indonesia yang sehat dan ramah lingkungan.
Ke depan ada harapan yang disampaikan Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Henky Hotma Parlindungan Manurung supaya FoodStartUp Indonesia memberikan dampak merata hingga pelosok nusantara.
Baca juga: Resep Roti Gambang Khas Indonesia, Salah Satu Roti Paling Enak di Dunia
“Kami akan berupaya melakukan pemerataan keikutsertaan UKM kuliner dari Indonesia Timur untuk menjadi bagian dari FSI. Kami ingin maksimalkan potensi yang ada di sana. Pemantauan kepada alumni juga terus dilakukan untuk bersama-sama kita meningkatkan industri kuliner di tanah air,” kata Henky.
Menparekraf sendiri memberikan dukungan nyata pada gelaran Demoday 2022 ini. Ketika itu, Jonathan K. Holiyanto selaku pemilik Lean Lab dan salah satu peserta acara berkesempatan melakukan presentasi produk makanan yang ia miliki langsung di hadapan Sandiaga Uno. Menparekraf kemudian memberikan mentoring kemudian pihaknya memberikan dukungan berupa pendanaan sebagai investor Lean Lab.
Di dalam kegiatan itu, Sandiaga melihat-lihat aneka produk dari 65 finalis FSI 2022, turut mencicipi juga berbincang-bincang bersama pemilik produk. Sebagai seseorang yang berlatar belakang pengusaha, tentunya Sandiaga Uno juga memberikan masukan kepada peserta bagaimana cara untuk mengembangkan usaha.
Tahun ini FSI bekerjasama dengan Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) Global Conference 2022, yaitu forum tahunan investasi sosial terbesar Asia. Kolaborasi ini disambut baik oleh Sandiaga.
Baca juga: Wah Ternyata Bagelen Asalnya Dari Indonesia
“Kerja sama ini tentu akan membuka lebih banyak peluang kepada investor dunia untuk membangun kemitraan bersama pelaku industri kuliner nasional. Inilah kesempatan yang harus bisa dimanfaatkan oleh peserta FSI 2022,” kata Sandiaga.
Dengan tema “Planet, People and Profit,” FSI 2022 mencari usaha kuliner yang mampu memberikan inspirasi dan berkembang dengan berorientasi pada keseimbangan antara dampak sosial, profitabilitas dan keberlanjutan.
Acara seperti ini tentu sangat bermanfaat bagi pelaku industri kuliner di tanah air. Apakah Anda salah satunya? Jika ya, maka tidak ada salahnya bagi Anda untuk terus berkarya dan turut serta pada acara-acara seperti ini untuk memajukan bisnis Anda di masa depan!