“Biasanya adonan yang mengandung gluten perlu diistirahatkan minimal 10 menit. Sedangkan untuk roti maryam, waktu istirahatnya minimal dua jam,” ujar Haryanto. Selain penggunaan jenis terigu khusus, lemak yang digunakan untuk membuat roti maryam juga berbeda dari kebanyakan roti lainnya.
Haryanto mengatakan bahwa lemak yang digunakan pada roti maryam atau roti canai biasanya berupa ghee atau minyak samin. Berbeda dari makanan sejenis yang menggunakan margarin atau mentega.
“Penggunaan ghee memberikan aroma yang khas seperti minyak samin, dan memberikan krispi pada roti,” kata Haryanto. Setelah campuran bahan kering, lemak, dan telur disatukan dalam adonan, roti maryam bisa dibentuk melingkar seperti obat nyamuk bakar. Roti maryam selanjutnya dapat dimasak dengan menggunakan api kecil. Apabila sudah berwarna coklat kehitaman artinya sudah matang.
Menikmati Roti Maryam dengan Aneka Pilihan Rasa
Melihat asal-usulnya yang diyakini datang dari negeri Arab dan India yang identik dengan bumbu gurih maka salah satu rasa yang paling umum adalah dihidangkan bersama kuah kari. Baik dalam bentuk kari ayam atau gulai kambing yang menggugah selera dan mampu memuaskan lidah Anda yang senang dengan rasa gurih.