Beberapa sumber menyampaikan bahwa roti maryam asalnya dari India dengan nama roti cane. Nama ini diambil dari daerah asalnya yaitu Chennai, India. Sementara itu di Malaysia dan Singapura disebut dengan nama roti prata. Masyarakat Myanmar menyebutnya dengan palat.
Sementara itu orang Eropa cenderung menyebutnya sebagai flying bread. Lalu warga di Tiongkok memberikan nama Yin Du Jian Bing yang artinya ‘Biskuit Panggang India.’ Meskipun memiliki beragam nama, namun roti ini memiliki kesamaan dalam bentuknya. Roti ini bulat dan pipih serta biasanya dihidangkan sebagai makanan sarapan atau camilan di berbagai negara.
Tanpa Ragi
Ada salah satu ciri khas penting yang mungkin bisa Anda sadari saat menikmati roti maryam. Bentuknya yang pipih dan tidak mengembang disebabkan dari tidak digunakannya ragi saat membuat roti.
Dilansir dari Kompas.Com, sama seperti roti yang lain terdapat bahan utama seperti telur, lemak, dan tepung terigu. Akan tetapi menurut Haryanto, seorang chef dari jenama tepung terigu kenamaan di Indonesia mengatakan bahwa roti ini tidak menggunakan pengembang sama sekali. Tapi perlu Anda catat, adonan kudapan ini tetap perlu diistirahatkan sebanyak dua kali.
Perlunya adonan diberikan ‘waktu istirahat’ dua kali karena gluten dalam terigu protein tinggi harus diistirahatkan agar adonan tidak pecah dan keriput.