Leker Paimo, Kuliner dari Semarang Kehilangan Sosok Legendarisnya

leker paimo
Ilustrasi leker Paimo. Foto: instagram.com/wisatakesemarang.

Kabar duka datang dari dunia kuliner Tanah Air. Paimo Al Suparmo, sosok di balik popularitas jajanan legendaris Leker Paimo, tutup usia pada Kamis, 10 April 2025 pukul 03.00 WIB di usia 58 tahun.

Kepergiannya menjadi kehilangan besar, bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi pecinta kuliner dan warga Semarang. Sebuah hal yang wajar mengingat sosoknya telah menebarkan rasa lewat kehangatan sebuah kue tipis bernama leker.

Namun sebelum membahas sosok almarhum, mari kita tengok dulu kenapa Leker Paimo begitu spesial hingga namanya menjadi ikon kuliner yang tak lekang oleh waktu.

Apa Itu Leker? Jajanan Sederhana yang Penuh Cita Rasa

Foto: Instagram.com/surabayafoodies .

Leker adalah jajanan tradisional khas Indonesia, mirip dengan crepes dari Eropa namun dengan versi yang lebih sederhana dan khas lokal.

Adonannya terbuat dari campuran tepung terigu, telur, gula, dan susu, lalu dituang tipis-tipis di atas wajan bundar panas. Proses pembuatannya masih manual dan satu per satu, sehingga setiap leker disajikan hangat dan segar langsung dari wajan.

Ciri khas leker adalah teksturnya yang tipis dan renyah di pinggir, serta sedikit kenyal di bagian tengah. Isiannya bisa manis maupun gurih. Dari cokelat, pisang, keju, hingga sosis dan telur.

Jajanan ini biasa ditemukan di depan sekolah atau pasar tradisional, menjadi favorit anak-anak maupun orang dewasa karena rasanya ringan dan harganya yang terjangkau.

Namun di tangan Paimo, leker tidak berhenti sebagai jajanan pinggir jalan. Ia berkembang menjadi sesuatu yang lebih berani, kreatif, dan pantas disebut sebagai bagian dari identitas kuliner Kota Semarang.

Dari Pikulan Jalanan ke Ikon Kuliner Nasional

Sejarah Leker Paimo dimulai tahun 1978 saat Paimo dan istrinya mulai menjual leker keliling dengan pikulan di kawasan Kebon Dalem, Semarang. Saat itu, ia hanyalah satu dari sekian banyak penjual jajanan di depan sekolah-sekolah. Tapi tekadnya tidak pernah padam.

Pada 1996, Paimo mengambil keputusan penting: menetap dan berjualan di depan gerbang SMA Kolese Loyola. Dari titik inilah nama Leker Paimo mulai dikenal luas. Ia tak hanya menjual leker dengan resep klasik, tetapi menciptakan puluhan varian topping yang melampaui zaman.

Kornet, tuna, telur, sosis, bahkan keju mozarella atau bahan-bahan yang dulu tak lazim ditemukan di jajanan kaki lima, kini menjadi favorit banyak pelanggan.

Paimo juga memperkenalkan dua jenis kulit leker: tipis garing dan agak tebal yang lembut. Semua disajikan fresh satu per satu, dengan harga bervariasi mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 40.000 tergantung isiannya.

Berkat inovasinya, Leker Paimo menjadi pionir leker modern dan menjadi inspirasi bagi penjual lain di seluruh Indonesia.

Berlokasi di Jalan Karang Anyar No. 37, Brumbungan, Semarang Tengah, warung sederhana Leker Paimo selalu dipenuhi antrean panjang, baik oleh warga lokal maupun wisatawan.

Banyak yang menjadikannya oleh-oleh wajib setiap kali berkunjung ke Semarang.

Sosok di Balik Leker Paimo: Sebuah Warisan yang Tak Akan Terlupakan

leker paimo
Alm. Paimo sosok dibalik lekker ikonik Semarang. Foto: lupacaradiet.food.blog.

Kepergian Paimo bukan hanya kehilangan seorang penjual jajanan, tetapi juga hilangnya tokoh penting dalam sejarah kuliner jalanan Indonesia. Ia membuktikan bahwa lewat ketekunan, keberanian untuk berinovasi, dan kesetiaan pada kualitas, sesuatu yang sederhana bisa menjadi luar biasa.

Meski tubuhnya telah tiada, warisan Paimo akan terus hidup. Bukan hanya dalam bentuk kue tipis yang digemari banyak orang, tetapi dalam semangat berjualan yang jujur, inovatif, dan penuh cinta.

Warungnya mungkin tetap berdiri, resepnya bisa diteruskan, tapi sosoknya akan selalu dikenang sebagai pelopor yang menjadikan leker bukan sekadar camilan, melainkan bagian dari identitas Semarang.

Selamat jalan, Pak Paimo. Setiap leker yang kami nikmati hari ini adalah bagian dari cerita besar yang Anda torehkan dengan tangan, hati, dan pengabdian.

 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments