Mari ceriakan suasana hari kemenangan dengan aneka kue lebaran selain nastar yang tidak akan membuat Anda bosan.
Menyantap kue kering adalah salah satu tradisi masyarakat Indonesia ketika merayakan lebaran. Akan tetapi jika pilihan kue hanya itu-itu saja tentu keceriaan akan berkurang.Karena itu ada baiknya Anda simak berbagai alternatif cemilan lebaran yang masih masuk ke dalam kategori kue kering dan pastinya enak.
Pilihan Kue Lebaran Selain Nastar yang Patut Menjadi Menu dalam Toples Anda
Ada beberapa jenis kue lebaran yang mungkin “kalah” kedudukannya dibanding nastar atau kastengel padahal rasanya tak kalah enak. Berbagai kudapan ini bisa jadi pernah Anda jumpai namun terlewat begitu saja. Yuk simak beberapa alternatif cemilan lebaran di bawah ini:
1. Ting-Ting Kacang
Ting-ting kacang adalah camilan manis yang terbuat dari kacang tanah dan gula pasir. Cara membuatnya dengan menumis gula pasir hingga meleleh, lalu ditambahkan margarin dan kacang tanah yang sudah disangrai. Setelah itu, adonan dicampur dengan jahe parut dan diaduk hingga rata.
Adonan kemudian dituang ke dalam loyang datar yang sudah diolesi margarin dan dibiarkan dingin hingga mengeras. Ting-ting kacang siap disajikan sebagai camilan manis untuk menyemarakkan lebaran Anda.
Ting-ting kacang tergolong mudah untuk dibuat. Bahan-bahannya juga mudah didapat dan harganya terjangkau. Selain itu, ting-ting kacang juga bisa disimpan dalam wadah kedap udara untuk menjaga keawetannya.
2. Kue Semprit
Pilihan kudapan lebaran berikutnya adalah kue semprit. Kue semprit adalah kue kering yang biasanya terbuat dari campuran mentega, tepung terigu, gula halus, telur, dan bahan-bahan lainnya.
Kue ini memiliki tekstur yang renyah dan lembut. Dilansir dari astronauts.id, kue ini kerap kali dibentuk unik, yaitu seperti huruf “S” atau “O”. Kue ini berasal dari Jerman dan sering disebut Kue Spritz yang berasal dari Bahasa Jerman, ‘spritzen’ yang artinya ‘dimuncratkan’.
Ada kisah unik dari asal resep kudapan ini. Pada mulanya, sang koki ingin membuat kue ulang tahun. Tetapi sebelum mengolah seluruh adonan untuk kue ulang tahun itu, dia lebih dulu mencoba memanggang sedikit adonan di atas loyang. Hasilnya ternyata enak dan akhirnya ia memutuskan untuk meneruskannya dan menjadi kue semprit yang dikenal saat ini.
Berikutnya: Kue Semprong