Sebentar lagi masyarakat Tionghoa merayakan Imlek yang jatuh pada tanggal 22 Januari 2023. Perayaan tahun kelinci air ini tentu saja akan dimeriahkan juga dengan aneka kudapan lezat. Salah satunya kue lapis legit yang ternyata punya makna mendalam. Seperti apa filosofi dari kudapan ini?
Kue Lapis Legit Melambangkan Keuletan
Ada hal menarik dibalik lapisan kue yang sering dan bahkan “wajib” ada saat perayaan Imlek. Ternyata Kue lapis legit melambangkan keuletan untuk meraih pencapaian hidup yang semakin baik.
“Lapisan bertumpuk-tumpuk menunjukkan sebuah proses yang membutuhkan kesabaran dan keuletan pengrajin kue. Setiap lapisan ini mengandung harapan agar mereka yang mengkonsumsinya juga memiliki keuletan yang sama untuk meraih sukses,” kata Jeffrey Hutagalung, CEO Tandamata Indonesia sebagaimana dilansir Okezone.
Resep meraih sukses adalah berjuang dengan ulet dan pantang menyerah. Dengan begitu kue yang kerap hadir saat Imlek ini mengandung harapan baik. Semoga semua keluarga dan kerabat akan menjalani kehidupan yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
Baca juga: Mooncake ‘Sultan’ Lapis Emas yang Bikin Penasaran
Melambangkan Kehidupan yang Meninggi
Hal yang sama juga diamini oleh seorang Guru Besar Studi China dari Universitas Indonesia bernama Hermina Sutami. Ia menyampaikan kue berlapis adalah lambang meningginya kehidupan yang semakin maju.
“Banyak yang mengatakan kehidupan ini bagaikan undakan yang semakin meninggi. Semakin tinggi harapan maka semakin baik,” kata Hermina dilansir dari Kompas.
Lebih lanjut, sesungguhnya tidak ada sejarah yang benar-benar mengetengahkan kisah lapis legit saat Imlek. Hanya saja seiring waktu, kue ini kerap dijadikan sajian altar dan kini menjadi tradisi. Semenjak itulah lambat laun kemudian baru ditemukan maknanya.
“Karena berlapis-lapis itulah kemudian dicari apa maknanya. Kue itu memang umum menjadi sajian pada meja altar karena tergolong kue mahal, tidak seperti jajan pasar yang lain,” lanjut Hermina.
Walaupun makna dibalik lapis legit ditemukan setelah kuenya ada tapi juga tidak bisa dikatakan baru. Sebab filosofi tersebut sudah hadir sekitar 160 tahun yang lalu! Hal tersebut dikatakan oleh Hermina yang memperkirakan jika pemaknaan lapis legit sudah ada sejak era buyutnya.
Ternyata menarik ya makna dibalik kue yang umum dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia ini. Dibalik legitnya kue tersimpan filosofi untuk meraih kehidupan yang lebih baik di masa depan.
