Ada satu buah bakery yang patut menjadi lokasi idaman pecinta aneka kue dan makanan manis yaitu Dapur Cokelat. Sebagaimana yang kita ketahui, cokelat bukan sekedar makanan. Bahan baku ini juga dapat dijadikan simbol kasih sayang sampai dengan penghilang rasa stres.
Sepertinya tidak ada yang menampik jika cokelat mampu membuat siapa saja happy. Bayangkan setelah lelah beraktivitas Anda menghadiahi diri sendiri sepotong cake manis dan lezat. Apalagi jika Anda memberikannya kepada orang yang Anda sayangi. Dijamin kebahagiaan pun akan dirasakan pula oleh mereka.
Toko kue yang menyasar pangsa pasar pecinta coklat ini hadir untuk menyajikan kebahagiaan di balik sepotong cake dengan berbagai variannya. Beberapa yang paling populer antara lain cheese cake, Mango Cassata, Opera, Tiramisu, Chococheez sampai dengan Red Velvet.
Seperti apa sepak terjang brand toko kue yang produknya selalu mampu menggoda selera masyarakat ini? Yuk simak lebih lanjut!
Dapur Cokelat Berawal dari Passion
Ketika seseorang mencari motivasi untuk sukses banyak yang menyarankan agar menekuni apa yang menjadi passion. Ternyata resep ini ampuh dilakukan oleh owner usaha toko cake coklat ini. Adalah Ermey Trisniarty yang mampu membuktikan bahwa sukses bisa berawal dari mimpi. Akan tetapi bukan cuma hasrat dan semangat saja yang ia lakukan, melainkan juga ketekunan dan kerja keras.
Sejak kecil Ermey Trisniarty jatuh cinta pada coklat. Berangkat dari minat itulah ia kemudian mengambil pendidikan sejalan dengan passion yang ia miliki.
“Sejak kecil saya sudah suka pada coklat, dan keluarga saya juga memberikan dukungan,” kata Ermey sebagaimana dilansir oleh Kompas.com.
Kesukaannya pada coklat dijalankan sepenuh hati dan diwujudkan dalam jalur pendidikan yang ia tempuh. Saat ia muda ia masuk ke Sekolah Menengah Industri Pariwisata (SMIP) DKI, tepatnya di kawasan Menteng.
Tidak berhenti di sana, Ermey juga melanjutkan pendidikannya ke jenjang dan tingkatan yang lebih spesifik. Langkah berikutnya yang ia lakukan adalah masuk ke Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STP) yang lebih dikenal dengan nama National Hotel Institute (NHI). Pada tahap ini ia mengambil jurusan Bakery and Pastry Production.
Memberanikan Diri Membuka Bisnis Dapur Cokelat
Perjalanan Ermey terus berlanjut dalam menekuni dunia cake. Sampai kemudian ia memberanikan diri membuka usaha Toko Cokelat pada tahun 2001.
Saat itu ia membuka bisnis ini tak lepas dari sentuhan tangan Okky Dewanto yang kemudian menjadi suaminya dan Gusnidar (Alm). Langkah tersebut ia ambil saat kembali ke Jakarta setelah sekian lama berada di Bandung.
“Jadi waktu saya kembali ke Jakarta dari Bandung, saya direkomendasikan sebuah toko kue oleh ibu kost. Awalnya enggan mampir tapi karena penasaran saya justru banting stir dan masuk ke toko apple pie. Di sanalah saya bertemu dengan Okky,” kisahnya.
Berawal dari pertemuan itu ia kemudian membuka bisnis bertajuk Toko Cokelat yang kemudian berubah menjadi Dapur Cokelat. Terbukti kerja keras dan ketekunan yang ia miliki berbuah manis dengan terus berkembangnya bisnis hingga 29 outlet sekaligus 26 titik pengiriman di seluruh Indonesia.
Beradaptasi ke Dunia Digital
Ketika bisnis terus berkembang tak bisa dipungkiri tantangan pun pasti datang menghampiri. Dua diantaranya yaitu perkembangan dunia digital yang semakin masif dan masa pandemi COVID-19.
Ketika masyarakat harus di rumah saja maka segala jenis bisnis harus putar otak bagaimana caranya untuk terus bertahan. Ternyata kedua tantangan besar ini mampu dilewati bisnis yang dimiliki oleh Ermey.
Justru ketika pandemi inilah penjualan online menjadi booming. Dapur Cokelat mampu beradaptasi dengan cepat melalui digitalisasi cara menjual produk seperti menciptakan pick up points dan pengembangan aplikasi yang mumpuni. Ermey juga mendekatkan diri kepada konsumen melalui konten dan event digital yang ia buat di Instagram dan media sosial lainnya.
Cara ini terbukti berhasil karena mampu memikat pelanggan setia dan konsumen baru. Sampai saat ini ada banyak sekali promo digital yang dilakukan. Sebut saja Pahlawan Harbolnas yang dapat dinikmati oleh pengguna aplikasi, diskon ongkir, dan lain sebagainya yang dapat Anda cek di situs resmi Dapur Cokelat.
Baca juga: Digitalisasi Bisnis Roti: Beradaptasi di Era Konsumen Kekinian
Berbagai Produk Lezat yang Menggoda Lidah
Patut Anda ingat bahwa amunisi utama dari sebuah bisnis kuliner tetap bertumpu pada kualitas produk. Seluruh cara promosi dan inovasi teknologi akan tiada artinya apabila Anda tidak mampu memuaskan lidah pelanggan. Bisnis yang dimiliki oleh Ermey ini mampu mengatasi itu semua dengan terus menerus menggelontorkan menu-menu lezat.
Berbagai jenis produk yang dapat dinikmati antara lain:
- Regular cake
- Praline
- Premix
- Snacks
- Drinks
- Cake decoration
- Chocolate corner
Selain itu Dapur Cokelat secara rutin terus menerus menyelenggarakan event-event spesial untuk konsumennya.
Bahkan dilansir dari sebuah sumber, toko kue ini juga menyelenggarakan cooking class bagi anak-anak berusia 5-12 tahun. Pada acara ini mereka dapat mengenal dan berkreasi seputar cara pembuatan kue coklat dengan teknik yang benar.
Baik dari pemilihan bahan baku sampai pengolahan semuanya diberikan oleh chef berpengalaman. Inilah yang membuat bisnis cokelat ini istimewa.
Itulah sepenggal kisah dari sebuah toko kue yang mengeksplorasi aneka menu dengan bahan dasar coklat. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda ingin membuka bisnis kuliner dengan semangat seperti Ermey? Jika ya, usaha apa saja yang akan Anda lakukan?
Bagi Anda yang sudah memiliki bisnis atau usaha seputar roti, kue atau pastry dan ingin masuk ke dalam pembahasan artikel seperti ini dapat mengklik form berikut ini!
Yuk terus maju dan kembangkan kreativitas Anda di dunia baking dengan menyimak rutin berbagai jenis informasi seputar roti hanya di Bake.co.id!