Dari karyawan biasa, Yoe Liem, pemilik Bakmi KOH YOEL, menekuni bisnisnya dengan sepenuh hati. Melalui kecintaannya terhadap masakan dari resep sang ibunda, Yoe Liem mampu membawa bisnisnya menapaki awal perjalanan usaha bakmi dan bakso goreng di Kelapa Gading.
Dalam kisah ini, kita akan menjelajahi langkah-langkah yang diambil Yoe Liem, sampai dengan tips bagi karyawan yang ingin beralih menjadi pebisnis seperti dirinya.
Bakmi KOH YOEL Berawal dari Resep Ibunda Tercinta
Nama Yoe Liem akan selalu diingat ketika berbicara tentang Bakmi KOH YOEL. Bagaimana kisah bisnis bakmi ini bermula?
Awalnya, bisnis ini dimulai sebagai usaha bakso goreng yang sederhana. Saat Yoe Liem masih bekerja, ibunda Yoe Liem membuat bakso goreng tanpa niat untuk berjualan. Namun, saat dibawa ke kantor tempatnya bekerja, kudapan goreng tersebut banyak diminati.
Karena semakin banyak yang menyukai bakso tersebut, berdatanganlah pesanan dari mereka yang ingin merasakan kelezatannya. Ia akhirnya menerapkan sistem pemesanan open P.O atau pesan lebih dahulu.
Ternyata seiring berjalannya waktu, pesanan semakin banyak dan membuat ibunda Yoe Liem kewalahan memenuhi pesanan. Melihat fenomena tersebut Yoe Liem lalu belajar membuat bakso goreng sendiri. Ia mengacu pada resep ibundanya hingga rasa baksonya sama persis. Setelah itu ia terus menerus kembangkan kualitasnya sampai dengan saat ini.
Perluasan Bisnis dan Rebranding Menjadi Bakmi KOH YOEL
Ketika menekuni bisnis bakso goreng dengan cara open P.O tersebut, Yoe Liem menggunakan bendera bisnis dengan nama Yoel Deli. Ia jalankan bisnisnya ini menggunakan sistem online selama 7 tahun lebih!
Ia juga menyadari, untuk benar-benar menguasai pangsa pasar tidak cukup hanya dengan satu menu saja yaitu bakso goreng. Untuk itu, ia menjual berbagai menu lain dalam bentuk bakmi. Langkah selanjutnya yang ia ambil adalah dengan memperluas usaha.