Kampung Kue Rungkut, Destinasi Wisata Kuliner di Surabaya yang Berawal dari Pemberdayaan

kampung kue rungkut
Foto: Detik.

Kampung Kue Rungkut yang terletak di Jalan Rungkut Lor Gang II, Surabaya, merupakan salah satu destinasi wisata kuliner yang menarik. Sekarang kawasan ini menjadi ikon oleh-oleh khas kota pahlawan.

Kawasan ini telah eksis sejak awal 2000-an, bermula dari inisiatif seorang warga bernama Choirul Mahpuduah. Ia yang akrab disapa Irul ini dapat memberdayakan perempuan setempat melalui usaha kuliner berbasis kue tradisional.

Sejarah dan Awal Mula

Pada awalnya, Irul prihatin dengan kondisi ekonomi ibu-ibu rumah tangga di Rungkut Lor yang kurang produktif dan sering terjebak dalam jeratan rentenir.

Berangkat dari keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, Irul mencoba berbagai cara agar mereka bisa memiliki penghasilan sendiri. Awalnya, ia mengajak mereka untuk menjahit pakaian, mengingat kawasan ini dikenal sebagai daerah penghasil pakaian. Namun, usaha ini tidak berkembang sesuai harapan.

Melihat ada beberapa warga yang sudah menjual kue secara mandiri, Irul menemukan peluang untuk mengembangkan usaha kuliner berbasis jajanan tradisional. Ia pun mengajak lebih banyak ibu-ibu untuk ikut serta dalam pelatihan membuat kue.

Perlahan, jumlah produsen kue semakin bertambah, dan usaha ini berkembang menjadi kampung khusus yang dikenal sebagai Kampung Kue.

Perkembangan Kampung Kue Rungkut

Sejak mulai berkembang pada tahun 2005, Kampung Kue semakin dikenal luas. Berbagai jajanan tradisional seperti lemper, pastel, risoles, onde-onde, bolu pisang, dan putu ayu dijual di sepanjang lorong gang oleh para pedagang.

Aktivitas di Kampung Kue dimulai sejak dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB, saat para ibu-ibu mulai menggoreng dan membungkus kue.

Puncak keramaian terjadi antara pukul 03.30 hingga 09.30 WIB, ketika para pembeli, termasuk tengkulak dari luar kota seperti Gresik dan Sidoarjo, datang untuk memborong kue dalam jumlah besar.

Seiring berjalannya waktu, inovasi terus dilakukan. Setiap rumah di Kampung Kue mulai memiliki spesialisasi masing-masing.

Ada rumah yang menjadi sentra produksi lemper, rumah brownies, dan rumah pastel. Hal ini tidak hanya menciptakan variasi produk tetapi juga meningkatkan daya saing usaha kuliner di kampung ini.

Diresmikan sebagai Destinasi Wisata Kuliner

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, ketika mengunjungi Kampung Kue di Rungkut, Surabaya. Foto: Antara.

Kesuksesan Kampung Kue akhirnya menarik perhatian Pemerintah Kota Surabaya. Pada 8 Februari 2022, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan Kampung Kue sebagai destinasi wisata kuliner.

Keputusan ini diambil karena jangkauan bisnis Kampung Kue yang semakin luas, bahkan hingga ke luar kota. Pemerintah pun mendukung keberadaan UMKM di kampung ini dengan menyarankan camat dan lurah setempat untuk menggunakan produk Kampung Kue dalam berbagai acara pemerintahan.

Daya Tarik dan Kunjungan Wisata

Kampung Kue kini menjadi salah satu tujuan wisata kuliner di Surabaya. Selain bisa mencicipi berbagai jajanan tradisional dengan harga yang terjangkau, pengunjung juga dapat melihat langsung proses pembuatan kue yang masih menggunakan cara tradisional.

Dengan atmosfer yang hangat dan penuh semangat gotong royong, Kampung Kue Rungkut bukan hanya sekadar tempat berjualan, tetapi juga wujud nyata pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas.

Bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana khas Kampung Kue, disarankan untuk datang pagi-pagi agar tidak kehabisan.

Dengan semakin berkembangnya usaha ini, Kampung Kue Rungkut terus menjadi inspirasi bagi komunitas lain dalam mengembangkan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal.

 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments