Kaget! Asal Usul Wingko Babat Ternyata dari Lamongan

asal usul wingko babat
Foto: loelaning.co.id.

Banyak yang mengira Wingko Babat berasal dari Semarang karena kota itu identik sebagai pusat oleh-oleh. Namun, sebenarnya asal usul wingko babat pertama kali lahir di Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Kata “Babat” pada nama wingko memang merujuk langsung pada daerah ini, bukan sekadar tempelan nama.

Pembuat pertamanya adalah generasi perantau yang datang ke Hindia Belanda, membawa serta resep khas dari tanah leluhur mereka. Mereka menetap dan mulai mengolah bahan sederhana seperti kelapa dan beras ketan menjadi camilan manis yang kini dikenal luas: wingko. Baru kemudian generasi kedua dari keluarga ini menyebarkan tradisi tersebut ke Semarang, hingga wingko menjadi oleh-oleh yang populer di sana.

Bertahan Sejak 1898, Sebuah Legenda Kuliner Lebih dari 1 Abad

Foto: Loelaning.co.id.

Di Babat, terdapat tempat produksi wingko yang telah berdiri sejak tahun 1898 yaitu Wingko Babat Loe Lan Ing. Artinya, kuliner ini telah bertahan lebih dari 127 tahun. Keistimewaan wingko dari Babat bukan hanya pada rasanya yang legit, tapi juga pada ukuran dan ciri khasnya.

Wingko ini pertama kali dibuat di Babat oleh seorang perempuan bernama Loe Soe Siang. Informasi ini disampaikan oleh Fivi, salah satu keturunan langsung pembuat wingko generasi pertama.

Loe Soe Siang memiliki dua anak, laki-laki dan perempuan. Anak laki-lakinya, Loe Lan Ing, menikah dengan Go Giaw Kiem. Dari pasangan ini lahirlah Go Kok Hien, yang kemudian mengembangkan produk wingko dengan merek Kelapa Muda. Fivi merupakan anak dari Go Kok Hien.

“Ibu saya, Tan Kian Nio, kini berusia 92 tahun dan masih hidup,” ungkap Fivi dilansir dari situs loelaning.co.id.

Beberapa wingko bahkan dibuat dalam ukuran luar biasa besar, mencapai sebesar kepala manusia.

Meskipun zaman berubah dan tren makanan silih berganti, wingko di Babat tetap diproduksi dengan cara tradisional dan resep turun-temurun.

Keaslian rasa serta nilai sejarah inilah yang menjadikan wingko dari Babat memiliki tempat tersendiri di hati para pecinta kuliner.

Asal Usul Wingko Babat dari Kota Kecil dengan Harapan Besar

Puisi Wingko. Foto: Instagram.com/maria.oldiest.

Di depan toko wingko legendaris, Wingko Babat Loe Lan Ing di Jl Raya Babat, juga berdiri sebuah prasasti batu besar yang memuat puisi berjudul “Puisi Wingko”.

Puisi ini menggambarkan harapan dan mimpi besar para pembuat wingko agar kudapan sederhana dari Babat bisa mendunia, sejajar dengan pizza dari Italia dan resto fast food dari Amerika.

Isi puisinya antara lain menyebutkan bahwa suatu hari nanti Wingko Babat akan dikenal di seluruh dunia, menjadi hidangan kecil di pesawat Garuda Indonesia, bahkan disajikan di istana presiden.

Bukan sekadar angan-angan kosong, tapi keinginan nyata yang ingin diwujudkan oleh para pelestari wingko di Babat.

Dari Babat untuk Indonesia (dan Dunia)

asal usul wingko babat
Foto: Loelaning.co.id.

Wingko Babat bukan hanya camilan, tetapi juga warisan budaya dan simbol ketekunan. Dari sebuah kota kecil di Lamongan, muncul makanan yang memiliki potensi untuk menjadi ikon kuliner Indonesia.

Dengan sejarah panjang, nilai budaya, dan cita rasa yang khas, wingko dari Babat layak mendapatkan tempat lebih besar. Tak hanya di pasar lokal, tapi juga di panggung internasional.

Jadi, saat kamu menikmati wingko, ingatlah bahwa setiap gigitan membawa cerita panjang dari tanah Babat. Jika ingin merasakan keaslian dan keotentikannya, tak ada salahnya mengunjungi langsung kota asalnya, dan melihat sendiri bagaimana tradisi ini terus dijaga hingga hari ini.

 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments